Jumlah warga sipil yang tewas di Myanmar sudah lebih 400 orang

- 27 Maret 2021, 20:52 WIB
Salah satu momen kerusuhan di Myanmar..
Salah satu momen kerusuhan di Myanmar.. /Reuters

Baca Juga: Tak ingin menggunakan kapas Xinjiang, selebritas Tiongkok ini hengkang dari Hugo Boss

Militer mengatakan mereka mengambil alih kekuasaan karena pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi adalah penipuan, sebuah pernyataan yang dibantah oleh komisi pemilihan negara.

Suu Kyi, pemimpin terpilih dan politikus sipil paling populer di negara itu, tetap ditahan di lokasi yang dirahasiakan. Banyak tokoh lain di partainya juga ditahan.

"Hari angkatan bersenjata Myanmar ke-76 ini akan tetap terukir sebagai hari teror dan aib," kata delegasi Uni Eropa untuk Myanmar. “Pembunuhan warga sipil tak bersenjata, termasuk anak-anak, adalah tindakan yang tidak bisa dipertahankan.”

Baca Juga: Ada 'bom waktu meledak', Ibas dituding punya andil dalam kasus Hambalang

Laporan berita mengatakan ada kematian di wilayah Sagaing tengah, Lashio di timur, di wilayah Bago, dekat Yangon, dan di tempat lain. Seorang bayi berusia satu tahun dipukul matanya dengan peluru karet.

Di Naypyitaw, Min Aung Hlaing menegaskan kembali janji untuk mengadakan pemilihan, tanpa memberikan kerangka waktu apa pun.

“Tentara berupaya untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk menjaga demokrasi,” katanya dalam siaran langsung di televisi pemerintah. 

Baca Juga: Mohamed Salah siap membela negaranya di Olympiade Tokyo

Militer mengatakan mereka mengambil alih kekuasaan karena pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi adalah penipuan, sebuah pernyataan yang dibantah oleh komisi pemilihan negara.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah