Jumlah warga sipil yang tewas di Myanmar sudah lebih 400 orang

- 27 Maret 2021, 20:52 WIB
Salah satu momen kerusuhan di Myanmar..
Salah satu momen kerusuhan di Myanmar.. /Reuters

Seorang anak laki-laki yang dilaporkan oleh media lokal berusia lima tahun termasuk di antara sedikitnya 29 orang yang tewas di Mandalay. Sedikitnya 24 orang tewas di Yangon, kata Myanmar Now.

"Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, kepada sebuah forum online.

Baca Juga: Kobaran semangat 'Aku Sahabat Rakyat' kembali menguar di dada

Sementara itu, salah satu dari dua lusin kelompok etnis bersenjata Myanmar, Serikat Nasional Karen, mengatakan telah menyerbu sebuah pos militer di dekat perbatasan Thailand, menewaskan 10 orang - termasuk seorang letnan kolonel - dan kehilangan salah satu pejuangnya sendiri.

Seorang juru bicara militer tidak menanggapi panggilan untuk mengomentari pembunuhan oleh pasukan keamanan atau serangan pemberontak di posnya.

"Mereka membunuh kami seperti burung atau ayam, bahkan di rumah kami," kata Thu Ya Zaw di pusat kota Myingyan, di mana sedikitnya dua pengunjuk rasa tewas.

Baca Juga: Rindu kampung halaman tentu boleh, tapi tidak untuk mudik tahun ini

Laporan berita mengatakan ada kematian di wilayah Sagaing tengah, Lashio di timur, di wilayah Bago, dekat Yangon, dan di tempat lain. Seorang bayi berusia satu tahun dipukul matanya dengan peluru karet.

Di Naypyitaw, Min Aung Hlaing menegaskan kembali janji untuk mengadakan pemilihan, tanpa memberikan kerangka waktu apa pun.

“Tentara berupaya untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk menjaga demokrasi,” katanya dalam siaran langsung di televisi pemerintah.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah