Dunia khawatir terhadap AstraZeneca, WHO imbau untuk tidak hentikan kampanye vaksinasi

- 16 Maret 2021, 05:10 WIB
Vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca. /REUTERS/Dado Ruvic

WartaBulukumba - Vaksin AstraZeneca saat ini sedang dipandang berbahaya oleh puluhan negara di dunia. Beberapa kasus tromboemboli pada penerima vaksin itu di Eropa adalah pemicunya.

Regulator obat-obatan Eropa mengatakan pada hari Senin akan mengadakan pertemuan dalam pekan ini mengenai apakah vaksin AstraZeneca berkontribusi pada peristiwa tromboemboli pada mereka yang di-inokulasi.

Dikutip WartaBulukumba dari Reuters, Selasa 16 Maret 2021, European Medicines Agency tetap berpandangan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah COVID-19 lebih besar daripada risiko efek sampingnya.

Baca Juga: Puluhan ribu perempuan Australia serukan keadilan gender bagi korban pelecehan seksual

Mengutip laman halodoc.com, bekuan darah disebut trombus dan bekuan darah yang bergerak disebut tromboemboli.

Ketika embolus bergerak melalui pembuluh darah tubuh, ia cenderung menuju ke bagian yang tidak bisa ditembusnya. Hal itu menyebabkan embolus menetap di sana dan menghalangi suplai darah di belakangnya.

 

Inokulasi sendiri artinya adalah proses pemindahan bakteri dari media lama ke media yang baru.

Baca Juga: Lagi sebuah serangan di Kongo, milisi Uganda dituding sebagai dalang

Mengutip Antara, Senin 14 Maret 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau negara-negara untuk tidak menghentikan kampanye vaksinasi setelah sejumlah negara menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca karena kekhawatiran keamanan.

Thailand menjadi negara pertama di luar Eropa yang menunda peluncuran vaksin pada Jumat 12 Maret ketika para pemimpin politiknya dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan pertama.

Sedangkan Indonesia mengumumkan akan menunda pemberian suntikan AstraZeneca karena laporan tentang adanya tromboemboli  di antara beberapa penerima di Eropa dan akan menunggu tinjauan lebih lanjut dari WHO.

Baca Juga: Sungguh sulit menuliskan nama 'Memphis' di Twitter

WHO mengatakan panel penasihatnya sedang meninjau laporan terkait dengan vaksin AstraZeneca dan akan merilis temuannya sesegera mungkin.

"Sampai hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden tersebut disebabkan oleh vaksin dan penting agar kampanye vaksinasi terus berlanjut sehingga kami dapat menyelamatkan nyawa dan membendung penyakit parah dari virus tersebut," kata Juru Bicara WHO Christian Lindmeier.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah