“Ini akan tetap menjadi kota Kristiani, saya yakin. Kami harus tinggal di tanah ini,” kata Brother Saad Yohanna, seorang biksu Irak yang bekerja di panti asuhan setempat.
Sebelum invasi Amerika Serikat pada tahun 2003, sekitar 1,5 juta orang Kristen bermukim di kawasan Irak.
Baca Juga: Manchester United tidak akan belanja pemain
Seperlimanya masih tersisa. Sementara yang lainnya terusir oleh kekerasan sektarian yang dilakukan oleh kelompok Al Qaeda lalu disusul oleh kelompok ISIS.
Saat ini sekitar 1.000 keluarga yang bermukim di sana. Jauh lebih sedikit dari yang sebelumnya mencapai 3.000 keluarga. Meskipun demikian, tempat itu tetap menjadi rumah bagi mereka.
Para penghuni yang tetap bertahan di pengungsian itu kini mendapatkan secercah harapan. Mereka akan mendapatkan pengakuan minggu ini.
Baca Juga: Sekelompok Hackers membobol server email Microsoft
Pengakuan itu akan diberikan oleh Paus Fransiskus yang dijadwalkan mengunjungi negara itu pada 5 sampai 8 Maret 2021.
Di sana, sang Paus akan mengunjungi sederetan gereja yang telah dihancurkan di sebuah kota yang dulunya adalah ibu kota de facto Negara Islam.***