Tak mampu lunasi biaya rumah sakit Rp15 juta, warga Bulukumba Sulsel ini belum bisa keluar dari RS Wahidin

- 30 April 2022, 03:56 WIB
Terhambat biaya pelunasan Rp15 juta, Warga Bulukumba Teiyono belum bisa keluar dari RS Wahidin Makassar
Terhambat biaya pelunasan Rp15 juta, Warga Bulukumba Teiyono belum bisa keluar dari RS Wahidin Makassar /Dok. Relawan Sosial Mandiri
 
WartaBulukumba - Triyono, lelaki perantau dari Pulau Jawa yang kini ber-KTP Bulukumba belum bisa keluar dari RS Wahidin Makassar karena diadang masalah pelunasan biaya rumah sakit tersebut.
 
Nominal pelunasan biaya rumah sakit yang harus dikeluarkan Triyono yakni sebesar Rp15 juta.
 
Lelaki yang difasilitasi Relawan Sosial Mandiri sebagai pasien umum dari RSUD Bulukumba ke RS Wahidin ini didera sejumlah penyakit. 
 
 
HB rendah yang menyergap tubuh warga Bulukumba ini sudah sangat mengkhawatirkan.
 
Jubir Relawan Sosial Mandiri, Andhika Mappasomba menjelaskan, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan penanganan, kini Triyono dinyatakan bisa pulang dan selanjutnya dapat melakukan rawat jalan.
 
Itu pun setelah menerima transfusi darah sekitar 7 atau 8 kantong.
 
 
"Masalahnya kemudian adalah tagihan 15 juta, bukanlah uang sedikit bagi Triyono dan Relawan Sosial Mandiri," ungkap Andhika Mappasomba saat dikonfirmasi WartaBulukumba.com pada Sabtu pagi, 30 April 2022.
 
Saat ini, Triyono setidaknya memiliki uang donasi yang dititip oleh dermawan dan relawan sebesar Rp5 juta tidak bisa ditarik karena buku khs Baznas sudah tutup.
 
"Entah bagaimana kebijakan Baznas untuk hal darurat. Lutfiani Widyah dan M Yusuf Shandy mungkin akan berkoordinasi dengan Relawan Kurnia saat ini," tutur Andhika.
  
Untuk biaya BBM dan mobil, Relawan Sosial Mandiri sudah siap untuk penjemputan.
 
Saat ini, Relawan Sosial Mandiri membutuhkan setidaknya 10 Juta untuk mengeluarkan Triyono dari rumah sakit dan bisa kembali berkumpul di hari raya dengan keluarganya.
 
"Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad. Sahabat dermawan, mari kita mendoakan Mas Triyono. Semoga mas penjual siomai dan telah tinggal di kontrakan kurang lebih 10 tahun bersama tiga anaknya ini dapat kita bantu bersama-sama," kata Andhika.
 
 
Sementara itu aktivis lainnya dari Relawan Sosial Mandiri, Kurnia, menuturkan bahwa awalnya pihaknya sama sekali belum open donasi. Namun notifikasi transferan untuk membantu pengobatan Triyono terus masuk ke nomor WA-nya.
 
"Tak kenal waktu. Hingga terkumpul sekitar 2 jutaan lebih," tutur Kurnia.
 
Selain itu, lanjut Kurnia, donasi juga datang dari berbagai pihak secara cash. Langsung ke tangan Triyono.
 
 
"Dari ketua KKJ Dani Mahesa Susanto, salah satunya. Yang terus mengalirkan perhatiannya untuk pak Triyono sekeluarga," ujarnya.
 
Kesepakatan keluarga Triyono dengan Relawan Sosial Mandiri, para relawan membantu segala bentuk kebutuhannya mulai dari memproses administrasi hingga pengaturan dana-dana yang dibutuhkan Triyono selama menjalani pengobatan.
 
"Setelah itu, setiap hari, pagi, siang, sore hingga larut malam, kami terus terkoneksi. Kondisi mereka selalu dalam pantauan, terlebih menyoal keuangan. Harus selalu on transfer ketika dana mereka menipis," ungkap Kurnia dengan nada sedih.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x