KSPS melalui Simpul Belajar Masyarakat menebar pendidikan perubahan iklim di Desa Kahayya

29 Februari 2024, 00:37 WIB
Komunitas Swabina Pedesaan Salassae menyelenggarakan pendidikan perubahan iklim di Desa Kahayya /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Desa Kahayya, dikelilingi perbukitan hijau di kawasan Barat Bulukumba, menjadi permata tersembunyi. Udara segar menyambut, dicampur aroma tanah dan rerumputan. Rumah-rumah kayu menyatu dengan alam. Di pagi hari, sinar matahari menembus dedaunan, menciptakan mozaik cahaya di jalanan berbatu. Penduduknya, ramah dan sederhana, beraktivitas dengan keceriaan.

Anak-anak bermain di sungai jernih, sementara orang tua bercocok tanam dan merawat alam. Desa Kahayya, dengan keindahan tradisionalnya, memancarkan ketenangan dan kehangatan.

Desa Kahayya, yang terletak di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tidak terlepas dari dampak perubahan iklim global. Dengan pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal, perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Mengungkap 10 fakta unik Desa Salassae yang sulit ditemukan di desa lainnya di Kabupaten Bulukumba

Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS) menyelenggarakan pendidikan perubahan iklim di Desa Kahayya Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba kegiatan pendidikan perubahan iklim ditempatkan di Gedung Pertemuan Desa Kahayya, pada Rabu, 28 Februari 2024.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Kahayya, Abdul Rahman, dalam sambutannya mengapresiasi Komunitas Swabina Pedesaan Salassaae (KSPS) telah menjadikan Desa Kahayya salah satu desa yang menjadi wilayah program KSPS.

Ke depan diharapkan ada kolaborasi bersama dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat desa dalam mendorong pengembangan pertanian di Desa Kahayya, apalagi Desa Kahayya memiliki potensi pertanian yang besar.

Baca Juga: Menyusuri Bulukumba dari cara warga Desa Salassae merawat lingkungan

Simpul Belajar Masyarakat

Arman, Pendamping Lapangan KSPS menjelaskan bahwa saat ini KSPS menjalankan program Simpul Belajar Masyarakat di Kawasan DAS Balangtieng. Dan Desa Kahayya menjadi salah satu desa yang menjadi wilayah program Simpul Belajar Masyarakat untuk pendidikan perubahan iklim.

"Pendidikan perubahan iklim ini diharapkan masyarakat memahami dampak perubahan iklim sehingga kedepan ada aksi bersama adaptasi dan mitigasi," kata Arman pada Rabu, 28 Februari 2024.

Program yang dijalankan KSPS didukung oleh GEF-SGP, Yayasan Bina Usaha Lingkungan, Balang Institute dan UNDP. Hadir menjadi narasumber pendidikan perubahan iklim Dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba.

Baca Juga: Puluhan wanita tani Soppeng ikuti studi tiru pertanian alami di KSPS Desa Salassae Bulukumba

Ancaman Terhadap Sumber Daya Air

Pola cuaca yang tidak menentu dan ekstrem menjadi salah satu dampak paling nyata dari perubahan iklim. Hal ini mengakibatkan ketidakpastian dalam siklus tanam dan panen, mempengaruhi produktivitas dan keamanan pangan.

Perubahan iklim juga menyebabkan perubahan dalam ketersediaan dan distribusi sumber daya air. Ini tidak hanya mempengaruhi pertanian, tetapi juga kehidupan sehari-hari masyarakat desa.

Pendidikan perubahan iklim yang diselenggarakan oleh KSPS di Desa Kahayya bukan hanya tentang kesadaran, tetapi juga tentang mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim dengan strategi adaptasi dan mitigasi.

Praktik Pertanian Berkelanjutan

Mengadopsi metode pertanian berkelanjutan yang mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim.

"Strategi pengelolaan sumber daya air yang efisien dan berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan air untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari," urai Arman.

Dengan dukungan penuh dari KSPS dan entitas lainnya, menjadi langkah penting dalam mendorong perubahan dari akar rumput.

"Semoga ini adalah perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana masyarakat lokal menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan global," tandas Arman.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler