WartaBulukumba - Terlihat Bulukumba sedang baik-baik saja, namun tidak bagi aktivis mahasiswa ini.
Dia menyorot Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bulukumba.
Saat ditemui di salah satu warung kopi di kota Bulukumba, Kepala Bidang (Kabid) Advokasi Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa. Suciawan melontarkan kritik tajam.
Baca Juga: Jemaah haji asal Bulukumba yang meninggal dunia di Madinah akan dibadalhajikan oleh negara
"Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Apdesi itu perlu dipertanyakan output-nya," kata Suciawan kepada WartaBulukumba.com pada Kamis, 8 Juni 2023.
Dia mengkritisi Kunjungan kerja yang sebelumya dilakukan oleh Apdesi keluar daerah sama sekali tidak produktif.
Menurutnya, jangan sampai ada liburan berkedok kunjungan kerja. , menurut aktivis mahasiswa tersebut.
"Jangan sampai ada liburan yang berkedok kunjungan kerja," ujar Suciawan.
Selain itu, sambungnya, harusnya PMD sebagai OPD yang membawahi pemerintah desa se-Kabupaten Bulukumba tidak memberikan Izin kepada pemerintah desa dengan alasan apapun.
Pun jika dirasa Pemerintah Desa butuh Bimtek, Pemateri yang didatangkan ke Bulukumba, bukan justru pemerintah desa yang di berangkatkan, karena itu akan memakai biaya yang besar.
Baca Juga: Pegiat anti korupsi di Bulukumba: 'WTP bukan ukuran terbebas dari KKN'
Suciawan memaparkan, anggaran dana desa yang harus digunakan untuk membangun desa, justru dipakai untuk hal-hal yang tidak produktif bagi masyarakat desa.
"Saya berharap Bapak Bupati Bulukumba dapat mengevaluasi Kepala Dinas PMD dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Kabupaten Bulukumba," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Apdesi Bulukumba yang coba dihubungi terkait sorotan Suciawan, belum memberikan tanggapan.***