Alhamdulillah Inayah bocah perempuan Bulukumba tanpa anus sudah diizinkan pulang oleh dokter

2 Mei 2022, 07:00 WIB
Alhamdulillah Inayah bocah perempuan Bulukumba tanpa anus sudah diizinkan pulang oleh dokter /Dok. Relawan Sosial Mandiri
 
WartaBulukumba - Bulukumba di malam lebaran adalah juga malam pergerakan orang-orang yang merawat cinta.
 
Saat gema takbiran keliling berkumandang di berbagai pennjuru di Kabupaten Bulukumba pada Ahad malam, 1 Mei 2022, beberapa sosok aktivis dari gerakan Relawan Sosial Mandiri justru lebih memilih bergegas untuk membahagaiakan seorang anak piatu.
 
Dia adalah Inayah, seorang bocah perempuan di Bulukumba yang didera derita. Dia sejak lahir tidak memiliki anus.
 
Baca Juga: Akhir drama panjang kembalinya warga Bulukumba ke rumah berkumpul dengan keluarga
 
Jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba menuturkan bahwa mereka harus bergerak secepatnya.
 
"Malam takbiran, bocahnita Inayah, pasien tanpa anus diizinkan pulang oleh dokter. Kami bergegas ke Makassar malam ini," ujar Andhika Mappasomba.
 
Selama 11 tahun Inayah dirawat oleh ibunya dan hampir satu tahun terakhir didampingi oleh Relawan Sosial Mandiri dan Baznas Bulukumba.
 
Baca Juga: Kisah pilu warga Bulukumba Sulsel penjual siomay yang tak mampu lunasi biaya rumah sakit
 
"Setelah Inayah menjalani 4 kali operasi, malam ini kami bergerak ke Makassar dari Bulukumba. Takbir telah menggema sepanjang perjalanan," tutur Andhika.
 
Mereka bergerak melintasi jalanan padat dan ramai untuk menemui dan menjemput Inayah di Kota Makassar.
 
Petasan menggema di langit. Sepanjang jalan, ramai anak bermain.
 
Baca Juga: Takbiran keliling di Bulukumba 70 persen hanya konvoi hura-hura, banyak knalpot racing
 
Andhika mengaku menyadari bahwa malam lebaran adalah malam keluarga. Yang dari perantauan akan pulang, berkumpul dengan keluarga. Menikmati makanan dan gurauan kemenangan Idul Fitri.
 
Namun dia menegaskan bahwa menjadi relawan kemanusiaan adalah sebuah pilihan.
 
"Menjadi relawan kemanusiaan dan karyawan Allah memang adalah sebuah pilihan. Seperti pada malam ini, antara tinggal di rumah bersama keluarga atau bergerak sebagai hamba Allah memenuhi panggilan tugas kemanusiaan," tuturnya.***
 
 

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler