Aksi berbagi oleh PerMaTa Bulukumba dan sepenggal kisah di hari ke 12 Ramadhan

24 April 2021, 21:04 WIB
Ardiansyah dan rekannya dari PerMaTa Bulukumba menggelar aksi berbagi dengan difabel, lansia, dan OYPMK di Kota Bulukumba, Sabtu 24 April 2021. /WartaBulukumba/Alfian Nawawi

WartaBulukumba - Seorang pemuda bertubuh ramping berjalan menyusuri lorong-lorong di Kota Bulukumba. Ia tak sendirian. Ia diiringi beberapa orang kawannya.

Tubuhnya dibalut kemeja kotak-kotak dan jeans hitam. Sebuah ransel melekat erat di punggungnya. Sesekali ia membetulkan letak kacamatanya.

"Ramadhan bulan penuh berkah, kesempatan berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapatkan keberkahan," tuturnya dalam bincang eksklusif dengan WartaBulukumba, Sabtu 24 April 2021.

Baca Juga: Info Komando unggah ucapan duka cita buat KRI Nanggala 402, 53 kru tidak selamat?

Namanya Ardiansyah. Ia Ketua PerMaTa Bulukumba, sebuah organisasi difabel.

Ia menuturkan, setiap petang tiba, menjelang waktu berbuka puasa ruas jalan kota Bulukumba terkadang macet oleh komunitas-komunitas yang berbagi takjil dan makanan buka puasa.

Aksi yang menyita perhatian publik, apalagi di tengah pandemi Covid-19 laju ekonomi masih lesu namun jalan-jalan kebaikan tetap  bergerak.

Baca Juga: TNI AL temukan beberapa kepingan, diduga kuat bagian KRI Nanggala 402

Tak terkecuali PerMata Bulukumba, jika selama ini PerMaTa Bulukumba fokus dengan gerakan advokasi namun di bulan suci Ramadhan digunakan organisasi difabel ini sebagai ruang kesempatan untuk berbagi takjil dan makanan buka puasa.

Di tengah keramaian jalan mereka mengunjungi dari rumah ke rumah orang-orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK), difabel, dan lansia.

"Kami datang membawakan es buah dan makanan yang kami pesan di komunitas tuli bernama Panrita Inklusi Bulukumba, jumlahnya tidak begitu banyak tapi kami yakin Allah tidak menilai soal jumlah melainkan keikhlasan kita," ungkapnya tersenyum sambil menyeka keringat di dahinya.

Baca Juga: Pelaku pembunuhan Kadus Katangka ditangkap di Bandara Soetta

Dalam aksi berbagi mereka di Sabtu sore itu, tidak semua sahabat difabel berada di rumahnya.

"Dua adinda kami, OYPMK, sedang tidak di rumah sehingga bagiannya kami titipkan kepada orang tua mereka," ujarnya.

Ardiamsyah juga menuturkan, ada yang masih bekerja mengumpulkan kardus bekas dan yang satunya masih bergumul dengan pekerjaannya menggiling padi.

Baca Juga: Sudah melewati 72 jam, KRI Nanggala 402 belum juga ditemukan

"Meski demikian mereka tetap berpuasa kata orang tuanya. Semoga saja ketika mereka pulang merasa senang melihat ada sebungkus makanan untuk berbuka dari PerMaTa Bulukumba," tutur Ardiansyah.

Selain OYPMK, beberapa sahabat difabel yang mereka kunjungi adalah difabel fisik dan intelektual, selebihnya adalah lansia yang bekerja mengumpulkan plastik bekas dan seorang tunawisma.

Jarak yang saling berjauhan membuat mereka nyaris berbuka di jalan.

Baca Juga: Kerenisme dan Ramadhan, cara keren anak muda Bulukumba dalam berbagi

"Terpaksa kawan volunteer PerMaTa Bulukumba yang ikut kegiatan harus berpisah dengan kami berdua karena segera pulang menyiapkan buka puasa untuk keluarganya," tuturnya.

"Semoga saja apa yang kita lakukan mendapatkan keberkahan. Panjang umur kebaikan," harap Ardiansyah.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler