Mereguk 'Senandung Kopi Kahayya' di lereng pegunungan Bulukumba

- 12 Oktober 2022, 06:00 WIB
Keindahan alam pegunungan di Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.
Keindahan alam pegunungan di Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. /WartaBulukumba.com/Nurfathana S

WartaBulukumba - Mereguk 'Senandung Kopi Kahayya' di lereng pegunungan Bulukumba niscaya akan menemui puncak sebuah ekstase yang sangat nikmat.

Dari pucuk-pucuk tanaman kopi di Kahayya selalu ada rindu yang mengembang. Lalu dari bebijiannya kerap kita temui rasa cinta yang mengental.

Lantas mengepul dari dalam cangkir kopi. Aroma dan cita rasanya yang memikat begitu menggoda. Kahayya, dia di sana, di lereng pegunungan Bulukumba yang menakjubkan.

Baca Juga: Senandung Kopi Kahayya dari wisata pegunungan Bulukumba

Kahayya merupakan Desa Wisata yang terletak d Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.

Panorama alam yang sangat indah dan hawa sejuk akan disajikan Kawasan Desa Wisata Kahayya saat kita pertama kali menemuinya.

Berjarak 47 KM dari Kota Bulukumba, kita dapat menggunakan alat transportasi baik roda dua maupun roda empat.

Baca Juga: Mariani asal Kahayya Bulukumba wakili Sulsel di ajang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional

Kearifan lokal dan kebiasaan masyarakat sekitar akan kebiasaan hidup secara tradisional masih sangat kental dan menarik untuk dipelajari.

Laman jadesta.kemenparekraf.go.id menyebutkan bahwa Danau Lurayya, Puncak Lurayya, Puncak Donggia, Air Terjun Gamaccayya dan Air Terjun Bravo 45 adalah ikon destinasi wisata di Desa Wisata Kahayya yang recommended.

Desa wisata ini juga sebagai sentra produksi kopi yang produk kemasannya sudah dinikmati hingga di Dubai dan Rusia.

Baca Juga: Ganyong dan Campe Kahayya Bulukumba melaju ke seleksi Pemuda Pelopor tingkat Nasional

Menakik laman bulukumbakab.go.id, kopi Kahayya yang merupakan single origin dari Bulukumba selalu bertaut dengan berbagai diksusi sejak tahun 2019 silam, mulai dari budidaya, pasca panen, produk, hingga pengembangan brand lokal.

Beranjak dari diskusi-diskusi tersebut kemudian berbagai pihak berfokus pada pendekatan dan pendampingan terhadap masyarakat petani kopi dan bagaimana ketelibatan para petani agar dapat mencapai tujuannya; petani sejahtera. 

Diskusi dan aksi lebih jauh lagi menukik pada bagaimana keterlibatan pemerintah dalam kaitannya dengan perkopian di Kahayya.

Baca Juga: Nikmatnya aroma dan cita rasa kopi dari Kahayya, wisata gunung di Bulukumba

Sharing session tersebut sedikit banyaknya telah memberikan dampak untuk peningkatan perekonomian melalui pengembangan Kopi Kahayya hari ini.

Sedikit demi sedikit, pemerintah telah mencurahkan perhatian. Disamping itu, kualitas produksi juga bisa ditingkatkan meskipun belum secara optimal.

 

 

Senandung Kopi Kahayyya

Baru-baru ini Kahayya kembali bergaung melalui sebuah kegiatan komunitas yang dikemas dalam "Senandung kopi Kahayya" (SKK).

Baca Juga: Aroma Kopi Kahayya Bulukumba menyeruak di Eropa Timur

Ditakik dari AntaraNews pada Senin, salah seorang penggagas SKK, Lukman yang juga pengurus Serikat Pemuda Kahayya (SPK), bersama rekan-rekannya dan mitra menggelar pertunjukan seni, pameran produk lokal, lomba fotografi, lomba roasting kopi dan sejumlah kegiatan lainnya selama tiga hari, yakni 7 - 9 Oktober 2022.

Kegiatan SKK yang kini sudah tahun kelima diawali oleh program nasional "Indonesia Move on Project" yang masuk ke Kahayya dengan mengajak para pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat Kahayya membentuk SKK pada 2015.

Khusus lomba roasting kopi pada SKK kelima melibatkan 11 warga Kahayya berkompetisi dan untuk lomba barista sebanyak 60 orang dari berbagai daerah di Sulsel.

Baca Juga: Ketika Sandiaga Uno mereguk Bulukumba melalui Kopi Kahayya, Tanjung Bira, dan Pinisi

Desa Kahayya yang sudah identik dengan kopi dan pemandangannya yang indah, kini mulai dikenal oleh pengunjung Nusantara, bahkan mancanegara.

Produksi kopi Kahayya sendiri sudah dinikmati oleh pecinta kopi di Dubai dan Rusia. Kopi Kahayya, baik jenis Robusta dan Arabica ini, diekspor per bulan melalui perantara lembaga.

Sedikitnya sekali pengiriman ke luar negeri dalam bentuk kemasan 100 kilogram hingga 200 kilogram. Hal itu dibenarkan salah seorang peserta lomba, Daya yang juga merupakan ibu rumah tangga, sekaligus sebagai petani. Ekspor kopi dengan pasar yang jelas, membuat petani setempat bersemangat untuk berproduksi dan menjaga kualitas produksinya.

Baca Juga: Dalam sepekan di Jakarta Bupati Bulukumba urus Bendungan Kahayya hingga Festival Pinisi

Tanaman kopi milik keluarganya sekitar 200 pohon yang tersebar di perbukitan Kahayya yang juga adalah kaki Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompo Battang, rata-rata mampu menghasilkan dua ton kopi saat panen di musim kemarau.

Namun saat musim hujan, produksi yang diperoleh hanya setengah dari kondisi saat kemarau.

Jenis kopi Robusta yang dikembangkan di Kahayya ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda sekitar 1930 M, sedangkan jenis kopi Arabica pertama kali dikembangkan di Kahayya pada 1980 M.

Baca Juga: Milad Baznas RI ke 21 meruah di Kampung Zakat Kahayya Bulukumba

Karena keandalan kopi di desa ini, maka berdasarkan sejarahnya, penamaan Desa Kahayya berasal dari kata "Kaha" yang berarti kopi, sedangkan tambahan "ya" sebagai kepunyaan kita. Dengan demikian, kampung atau desa Kahayya artinya "kampung kopi milik kita".

Karena itu tidak mengherankan jika Desa Kahayya menjadi desa wisata kopi. Hal ini juga yang membuat salah seorang tim penilai roasting kopi pada SKK 2022, H Nasrum tertarik untuk datang ke Kahayya.

Kopi yang dikembangkan di Desa Kahayya setidaknya dapat memenuhi empat sisi kriteria, penampakan biji, aroma, karakter dan cita rasanya, bahkan penyajiannya.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x