Menyibak sederet fakta Desa Ara di Kabupaten Bulukumba, salah satu lokasi KKN Unhas Makassar

- 6 Juli 2023, 17:54 WIB
Tebing Apparalang, salah satu destinasi wisata memukau di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.
Tebing Apparalang, salah satu destinasi wisata memukau di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. /Dok. Kemenparekraf

Sejarah Desa Ara

Desa Ara memiliki sejarah yang kaya dan panjang, dengan perubahan kepemimpinan dan perubahan wilayah yang menggambarkan perjalanan yang menarik dari masa ke masa.

Menakik laman resmi Desa Lembanna, sebuah desa hasil pemekaran dari Desa Ara, di Lembanna.desa.id, tersibak fakta bahwa pada tahun 1962, Distrik Ara dibagi menjadi dua desa, yaitu Desa Tinadung yang dipimpin oleh Daeng Pasau dan Desa Lembanna yang dipimpin oleh Akhmad Tiro.

Baca Juga: Memburu Matahari dan direngkuh tangan alam di Bulupadido Bulukumba

Namun, pada tahun 1967, Desa Ara Tinadung dan Desa Lembanna digabung kembali menjadi Desa Ara di bawah kepemimpinan H. Mustari. Desa Ara terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Martin, Dusun Bontona, Dusun Pompantu, dan Dusun Lambua.

Pada tahun 1971, Mustari mengundurkan diri sebagai Kepala Desa Ara menjelang Pemilihan Umum I. Pemerintah Orde Baru mengharuskan seluruh Kepala Desa dan perangkat Pemerintahan untuk bergabung dengan Golkar. Mustari memilih untuk mundur, dan sebagai penggantinya, Daeng Pasau diangkat sebagai Kepala Desa Ara oleh Bupati Bulukumba.

Pada tahun 1974, Kepala Desa Ara (Daeng Pasau) kembali ke kantor camat Bontobahari, dan Daeng Marola ditunjuk sebagai penjabat sementara. Kemudian, pada tahun 1978, Andi Anisi Padulungi terpilih sebagai Kepala Desa Ara melalui pemilihan langsung oleh warga desa.

Perubahan kepemimpinan terjadi pada tahun 1980, ketika Muhaemin A. Karim menggantikan istrinya, Andi Anisi Padulungi, setelah dia mengundurkan diri. Tahun 1984, Daeng Pasau berhasil menjadi Kepala Desa Ara setelah memenangkan pemilihan langsung oleh warga desa, menggantikan Muhaemin A. Karim.

Baca Juga: Rekomendasi wisata alam pegunungan di Bulukumba: Air Terjun Gamaccayya

Pada tahun 1987, Mustari kembali terpilih sebagai Kepala Desa Ara, menggantikan kakak kandungnya, Daeng Pasau, setelah pemilihan oleh warga desa.

Pada tahun 1989, Desa Ara membangun jalan desa, terutama yang menuju Pantai Mandala Ria, yang menjadi objek wisata pantai di Kabupaten Bulukumba. Jalan tersebut telah dapat dilalui kendaraan empat roda, membuka aksesibilitas yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah