WartaBulukumba - Samuel Paty adalah seorang guru di Perancis yang tewas dipenggal pada 16 Oktober 2020 lalu akibat kebohongan yang disebar oleh salah seorang muridnya.
Berdasarkan klaim sang murid, dirinya telah mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad SAW di dalam kelas yang diajarnya kala itu.
Kebohongan yang dibuatnya tumbuh menjadi ujaran kebencian yang memicu gelombang kemarahan yang besar. Seorang teroris pun menjadi murka dan memenggal Paty dengan tragis.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga dorong 244 desa wisata jadi unicorn Indonesia
Kasus ini kembali mencuat dengan fakta baru. Remaja 13 tahun yang menyebar kebohongan dan bertanggung jawab atas kematian gurunya mengungkap fakta dari kejadian yang sebenarnya.
Awalnya, siswa tersebut menyebar kebohongan mengenai gurunya yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara setelah meminta semua murid yang beragama Islam meninggalkan kelas.
Kebohongannya makin menyebar luas dan menyebabkan serentetan peristiwa yang dramatis, termasuk ancaman pembunuhan dan reaksi global dari negara-negara Muslim.
Baca Juga: 5G bisa dorong inovasi IoT hingga stabilitas kecepatan internet
Pada hari Senin, Mbeko Tabula, pengacara remaja itu mengatakan dirnya telah memastikan bahwa kliennya berbohonh pada saat itu. Dia bahkan tidak mengikuti sekolahnya pada saat itu.