Fitur timelapse Google Earth menyoroti perubahan iklim

18 April 2021, 19:27 WIB
Ilustrasi upaya memperbaiki perubahan iklim. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sepak mengadakan kerja sama untuk menyikapi perubahan iklim yang melanda dunia. /Pixabay/Gerd Altmann.

WartaBulukumba - Tidak mudah melihat sekujur bumi secara keseluruhan. Namun sebuah fitur baru pada Google Earth dapat membantu kita memandangi lebam dan memar wajah bumi akibat perubahan iklim.

Perubahan iklim, urbanisasi dan deforestasi telah mengubah planet selama empat dekade terakhir.

Sementara itu lebih empat dekade para ilmuwan telah memperingatkan bahwa peningkatan emisi global gas rumah kaca dapat menyebabkan kondisi cuaca ekstrem dan risiko bencana alam yang lebih tinggi.

Baca Juga: Siti Fadilah Supari: 'Seharusnya obat yang dikejar, bukan vaksin'

Pada wajah bumi kita mengakrabi banjir yang lebih sering dan parah, kekeringan, badai dan gelombang panas yang dipicu suhu global rata-rata naik ke level baru.

Google Earth baru-baru ini menambahkan fitur timelapse ke platform populerr tersebut. Fitur yang mencoba memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana wajah planet kita yang sesungguhnya dari berbagai sisi kerusakan.

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, 17 April 2021, alat timelapse Google Earth menunjukkan perubahan garis pantai, perluasan lanskap kota dan lahan pertanian, serta resesi gletser, hutan, dan sungai secara bersamaan.

Baca Juga: YouTuber ini menghina Nabi Muhammad SAW, Haikal Hassan langsung mendatangi rumahnya

Fitur itu memanfaatkan 24 juta citra satelit, bersama dengan 800 video yang dikurasi dan panduan interaktif.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat timelapse dari setiap tempat di planet ini, menggunakan masukan dari NASA, program Landsat Survei Geologi AS, dan program Copernicus Uni Eropa.

Sebuah video menunjukkan transisi cepat hutan dekat Bolivia menjadi desa dan pertanian, penyebab utama deforestasi di hutan hujan Amazon.

Baca Juga: Hanya butuh waktu 2 menit Anies Baswedan berhasil memengaruhi Sekjen PBB

Penampakan lainnya menunjukkan resesi Gletser Columbia di Alaska sejauh 20 kilometer akibat pemanasan global.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler