WartaBulukumba.Com - Angin damai mengelus dari sela-sela pepohonan. Ratusan pemuda duduk bersama, sambil menyesap suasana alam pedesaaan Bulukumba di kawasan Salebu.
Memasuki kegiatan puncak atau hari penutupan yang bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu, 28 Oktober 2023, South Sulawesi Youth Camp atau Kemah Pemuda Sulawesi Selatan kian mempertemuan gagasan dan rumusan gerakan dari para pemuda di lokasi perkemahan ini.
Sehari sebelumnya, terlihat sebuah diskusi digelar pada Jumat sore. Fasilitator dalam diskusi, Hartati Ari dari Bina Desa, didampingi Hasirah dari GASPIRA Bantaeng dan Kasmawati dari KPNS Jeneponto.
Hari kedua South Sulawesi Youth Camp, meruah beberapa rangkaian kegiatan. Salah satunya adalah diskusi kelompok di mana masing-masing organisasi mengidentifikasi persoalan-persoalan yang dihadapi generasi muda laki-laki dan perempuan masing-masing di wilayahnya, baik secara politik, ekonomi dan sosial budaya.
Baca Juga: Menuju Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba: Lebih dari sekadar refleksi Sumpah Pemuda
Kegiatan lainnya, para peserta Youth Camp melakukan pembersihan Sungai Anyorang atau Jembatan Kuning dari sampah plastik. Sungai Anyorang berada di batas Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa dan Desa Bonto Haru, Kecamatan Rilau Ale.
Kegiatan malam Youth Camp, para peserta masih melanjutkan diskusi kelompok. Dilanjutkan pementasan seni.
Memasuki malam, angin terasa sangat dingin namun para peserta seakan-akan tidak merasakannya saat peserta dihibur UKM Seni Edelweis dari Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.