Sebanyak 1.761 anak di Kabupaten Bulukumba menderita stunting

- 22 September 2023, 23:16 WIB
Momen saat Israwati, SE, pejuang PMT Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, memberikan makanan tambahan kepada balita
Momen saat Israwati, SE, pejuang PMT Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, memberikan makanan tambahan kepada balita /WartaBulukumba.Com
  1. Asupan Kalori yang Tidak Adekuat: Faktor sosio-ekonomi seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang praktik pemberian makan untuk bayi, kecukupan ASI, peran protein hewani dalam MPASI, penelantaran, pengaruh budaya, dan ketersediaan bahan makanan setempat dapat memengaruhi asupan kalori yang tidak mencukupi.

  2. Kebutuhan yang Meningkat: Beberapa faktor medis seperti penyakit jantung bawaan, alergi susu sapi, bayi berat badan lahir sangat rendah, kelainan metabolisme bawaan, dan infeksi kronik yang disebabkan oleh kebersihan personal dan lingkungan yang buruk dapat meningkatkan risiko stunting.

Pencegahan Stunting

Stunting dapat dicegah dengan tindakan yang tepat, seperti:

  1. Saat Remaja Putri: Melakukan skrining anemia dan mengonsumsi tablet tambah darah.

  2. Saat Masa Kehamilan: Rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter, memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, dan mengonsumsi makanan sehat serta asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium yang mencukupi.

  3. Balita:

    • Menerapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
    • Mengikuti jadwal imunisasi rutin yang diterapkan oleh Pemerintah.
    • Memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan dan kemudian diteruskan dengan MPASI yang sehat dan bergizi.
    • Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala.
  4. Gaya Hidup Bersih dan Sehat: Menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, termasuk mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum bersih, penggunaan jamban, sanitasi yang baik, dan langkah-langkah lainnya.

Alur Penanganan Kasus Masalah Gizi untuk Mencegah Stunting

Untuk mencegah stunting, langkah-langkah berikut dapat diambil:

  1. Surveilans Gizi dan Penemuan Kasus: Melakukan pemantauan gizi dan mencari kasus stunting secara aktif, misalnya melalui Posyandu, dan selanjutnya mengacu pada Puskesmas untuk tindakan lebih lanjut.

  2. Pelayanan Sekunder atau Tersier: Menyediakan pelayanan medis yang lebih spesifik oleh dokter spesialis anak (Sp.A) atau dokter spesialis gizi (Sp.AK) untuk menangani masalah pertumbuhan dan perkembangan anak. Fasilitas klinik khusus tumbuh kembang mungkin diperlukan untuk kasus yang lebih serius.***(Israwaty Samad)

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah