Menandatangani perjanjian kerja di BKBBN Sulawesi Selatan, 127 Penyuluh KB Non PNS siap melanjutkan perjuangan

11 September 2023, 09:55 WIB
127 Penyuluh KB Non PNS menandatangani perjanjian kerja di BKBBN Sulawesi Selatan /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Langit Makassar yang cerah dan hangat menghiasi kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin pagi, 11 September 2023. Ratusan Penyuluh KB Non PNS berkumpul. 

Saat pena menyentuh kertas dalam penandatanganan perjanjian kerja mereka, masa depan program Keluarga Berencana di Sulawesi Selatan terasa lebih terjamin.

Ruangan itu terasa penuh semangat dan harapan, sebagaimana para Penyuluh Non PNS berkumpul dengan semangat membara. Mereka siap melanjutkan peran mereka sebagai garda terdepan dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Baca Juga: Melihat Mangrove dan Lingkungan Pesisir: Ratusan aktivis lingkungan melingkar di Lantebung

Menandatangani perjanjian kerja di BKBBN Sulawesi Selatan, 127 Penyuluh KB Non PNS siap melanjutkan perjuangan/WartaBulukumba.Com

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sulawesi Selatan (BKKBN) Sulsel, Shodiqin dalam sambutannya memberi ucapan selamat kepada 127 Penyuluh KB Non PNS.

"Selamat bergabung di lingkup BKKBN Sulsel. Anda semua memiliki misi penting: melanjutkan perjuangan dalam program Keluarga Berencana," kata Shodiqin dalam sambutannya.

Hari ini adalah tonggak sejarah, di mana mereka menandatangani perjanjian kerja yang akan mengikat mereka selama periode 2023-2028.

Mereka memahami bahwa tugas mereka adalah memberikan edukasi, bimbingan, dan dukungan kepada masyarakat tentang betapa pentingnya berencana dalam membangun keluarga yang bahagia dan sehat.

Baca Juga: Buaya ganas menerkam seorang warga Bulukumba: LHK akan melakukan penangkapan

Perjanjian kerja ini adalah komitmen mereka untuk terus menjalankan tugas tersebut dengan penuh dedikasi, dan tanda tangan mereka adalah bukti konkret dari tekad mereka.

Salah satu penyuluh KB Non PNS dari Kabupaten Bulukumba, Israwati, SE, mengungkapkan bahwa perjuangan ini bukanlah pekerjaan yang mudah.

"Harus menjangkau masyarakat pedesaan yang terpencil, mengatasi stigma sosial terkait KB, dan memberikan edukasi yang akurat tentang metode kontrasepsi merupakan tantangan nyata," tuturnya.

Baca Juga: Buaya mengganas di Bulukumba, seorang warga jadi korban

Ia juga menjelaskan, sebagai garda terdepan dalam memastikan bahwa setiap keluarga di Sulawesi Selatan memiliki akses ke informasi dan layanan KB yang berkualitas, maka dia dan penyukuh lainnya bukan hanya penyuluh, melainkan agen perubahan bagi masyarakat dalam Keluarga Berencana.

"Kami tidak hanya memberikan informasi tentang metode kontrasepsi," kata Israwati sambil tersenyum.

"Kami juga mendengarkan kekhawatiran dan pertanyaan mereka. Kami menciptakan lingkungan di mana mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang KB," imbuhnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Sulsel perkuat kapasitas muballigh dan kawal dakwah digital

Pada saat yang sama, Israwati dan rekan-rekannya menghadapi tantangan administratif yang kompleks. Mereka harus mengikuti peraturan yang ketat, melaporkan data, dan memastikan bahwa program KB berjalan sesuai dengan rencana.

Meskipun mereka bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS), komitmen mereka terhadap pekerjaan mereka setara dengan siapapun.

Menurut Israwati, salah satu momen paling memuaskan dalam karirnya sebagai penyuluh KB Non PNS adalah ketika dia melihat perubahan positif dalam kehidupan keluarga yang dia layani.

Baca Juga: Ada 45 anak stunting di Desa Polewali, PKK Sulsel cek kinerja PKK Bulukumba

"Saat kami melihat seorang ibu bisa merencanakan keluarganya dengan bijak, itu adalah kemenangan bagi kami. Itu adalah bukti bahwa pekerjaan kami memiliki dampak nyata," ungkapnya.

Namun, mereka juga menghadapi tantangan yang serius. Salah satu tantangan utama adalah stigma sosial terkait KB di beberapa komunitas. Banyak yang masih memiliki pemahaman yang keliru tentang program KB, dan penyuluh harus bekerja ekstra keras untuk membongkar mitos-mitos ini.

"Kami harus memberikan pendekatan yang sensitif dan empati. Kami tidak hanya berbicara tentang angka-angka, tetapi juga tentang kehidupan nyata dan kebahagiaan keluarga," tuturnya.

Menyimak penjelasan Israwati, terungkap jelas bahwa peran Penyuluh KB Non PNS bukanlah pekerjaan biasa. Mereka adalah agen perubahan yang bekerja di lini depan, menghadapi tantangan-tantangan yang memerlukan pengetahuan, dedikasi, dan kesabaran yang luar biasa.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler