Sudah sepekan nelayan Selayar tidak melaut, harga solar bersubsidi naik Rp 25 ribu per liter

12 November 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi nelayan - Nelayan Selayar menjerit! Harga solar bersubsidi Rp 25 ribu per liter, Humas Pertamina Sulsel kaget /Dewi Rahmayanti/

WartaBulukumba - Selayar tak berlayar hari ini melalui perahu-perahu nelayan, harga solar mencekik leher pelaut hingga Rp25 ribu per liter!

Salah satu nelayan Selayar, Sulu, sudah beberapa hari ini juga tidak turun melaut.

"Gila gilaan harganya," keluh nelayan itu sambil matanya menatap laut lepas dengan pandangan yang seolah nanar.

Baca Juga: BBM jenis solar bersubsidi naik 'gila-gilaan' Rp25 ribu per liter di Selayar Sulsel, nelayan menjerit

Keluhan serupa itu juga dilontarkan sejumlah nelayan lainnya. Harga Rp25 ribu per liter buat BBM jenis solar bersubsidi di Kabupaten Kepulauan Selayar juga viral setelah sebuah unggahan merebak di media sosial.

Para nelayan lainnya mengaku jika harga solar bersubsidi per liter mencapai Rp13.000. Padahal sejatinya harga solar bersubsidi hanya Rp.6.800 per liter.

Sulu mengaku sangat kesulitan. Kelangkaan solar bersubsidi memaksanya untuk hanya berdiam di rumah.

Baca Juga: Truk dari Bulukumba terbalik di Takalar, si supir bertengger santai di atasnya

"Kami sudah sepekan tidak melaut. Harga BBM jenis solar bersubsidi yang melambung tinggi hingga Rp25 ribu," jelasnya kepada awak media.

Parahnya lagi, kelangkaan solar bersubsidi yang menjadi bahan bakar utama mesin kapal mereka, menyebabkan dirinya nyaris celaka.

"Bahkan kami nyaris terbawa arus dalam perjalanan dari Benteng ke Tombolang akibat kehabisan solar di tengah laut," ungkapnya.

Baca Juga: Viral 400 anak kecewa karena batal tampil di Hari Jadi Kota Makassar ke 415 padahal latihan keras 2 pekan

Para nelayan berharap pemerintah dapat berperan membantu mengatasi kelangkaan dan harga solar subsidi yang menggila di Selayar.

Sementara itu, Humas Pertamina Sulsel yang dihubungi awak media mengaku kaget dengan lonjakan harga solar bersubsidi di Kabupaten Selayar.

"Wah ngeri itu, itu bisa dilaporkan ke pemerintah daerah. Karena mereka yang memberikan pengawasan terhadap penyalur," katanya pada Jumat, 11 November 2022.

Baca Juga: Hari Jadi Kota Makassar ke 415, mendiang wartawan senior Sulsel asal Bulukumba terima penghargaan

Ia mengaku, harga solar bersubsisdi di seluruh Indonesia seragam yaitu Rp6.800 per liter. Meski dijual oleh penyalur, tetap dengan harga yang sama

Humas Pertamina Sulsel mengatakan keberadaan sub penyalur di Selayar memang sudah dilegalkan oleh Bupati SElayar atas persetujuan DPRD. Sehingga sub penyalur berada di dalam pengawasan Pemda Selayar.

"Di kabupaten lain tidak ada model sub penyalur hanya di Selayar saja dan ini sudah diakui oleh kementrian ESDM," ungkapnya.

Baca Juga: Kecelakaan lalu lintas di Jalan Poros Bulukumba-Sinjai, sebuah mobil boks tergelincir

Kenaikan harga di sub penyalur harusnya jual dengan harga sama di pertamina, karna pada saat itu filosofinya agar pengecer tidak menjual dengag harga tinggi

Sementara, Kepala Bagian Ekonomi Daerah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Rahman Made yang dikonfirmasi mengaku, harga solar subsidi dinaikkan oleh para pengecer.

"Jadi kenaikan harga ini dimanfaatkan oleh pengecer atau spekulator mengambil kesempatan dalam kesempitan," jelasnya.

Baca Juga: Bahu Jalan Poros Sinjai-Malino kembali longsor

Dia menjelaskan, harga BBM subsidi memiliki ketentuan harga dengan berdasarkan jarak tempuh 

Jadi penyalur resmi mengambil solar di APMS jarak 5 kilometer sampai dibawa 20 kilometer bisa mengangkat harga dari Pertamina Rp1.000 per liter dan 20 kilometer sampai dengan dibawa 35 kilometer bisa mengangkat Rp1.500 per liter.

Sedangkan 35 sampai dengan dibawa 50 kilometer bisa mengangkat harga Rp200 per liter. Regulasi itu merujuk surat keputusan Bupati Selayar.

Baca Juga: Ada usaha ilegal WNA Prancis di pesisir pantai Pattumbukang, PILHI desak Pemkab Selayar untuk tertibkan

"Pemerintah tidak boleh lagi mengangkat dari harga ketentuan Pertamina karena ada Peraturan Presiden," tegas Rahman Made.

Ihwal adanya dugaan oknum kontraktor yang memborong solar bersubsidi di Selayar, Kabag Ekonomi enggan menanggapi.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler