Ichdar YN mengungkapkan pula, kebun digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan dan menanam tanaman pangan namun akhirnya kebun juga digunakan sebagai simbol keserakahan dan kekuasaan.
"Para raja dan bangsawan pada zaman dahulu memiliki kebun yang indah dan megah sebagai tanda status sosial mereka. Kebun-kebun ini sering dihias dengan berbagai patung, air mancur, dan tanaman hias yang langka. Kini semakin parah, kebun bahkan menjadi alat untuk menyimbolkan keserakahan dan kekuasaan," bebernya.
Kendati demikian, menurut seniman berambut gondrong ini, kebun juga memiliki nilai estetika dan menjadi tempat untuk beristirahat dan bersantai.
Baca Juga: Al Farabi dan Baznas Bulukumba menghelat Pentas Peduli 'Lentera Cinta untuk Palestina'
"Kebun-kebun botani dan taman-taman kota menjadi tempat yang populer untuk dikunjungi oleh masyarakat pada masa sekarang, dan kebun adalah juga ruang yang tepat untuk sebuah pertunjukan seni eksperimental," ujarnya.
Melongok sejenak seni eksperimental, ini adalah bentuk seni yang didasarkan pada eksperimen dan inovasi yang berbeda dari tradisi seni yang sudah ada sebelumnya.
Dalam seni eksperimental, seniman tidak terikat pada aturan atau norma yang sudah mapan dalam seni dan cenderung mencoba teknik, bahan, dan gaya yang baru atau tidak lazim.
Baca Juga: Al Farabi dan Baznas Bulukumba menghelat Pentas Peduli 'Lentera Cinta untuk Palestina'