Baca Juga: Puisi-puisi sketsa sosial penyair Bulukumba Mahrus Andis
Kujelajah kisah leluhur di halaman sejarah, kutemukan mahkota telah sobek dan berlumpur. Peradaban gorilla memasangnya di tanduk kerbau.
Sungai kecil di depan rumahku semakin sempit. Airnya keruh membuncah ke langit angan-angan. Sedang burung dan gorilla begitu asyik memainkan mahkota leluhur di tanduk kerbau.
-Tappalang, 11 Feb. 2023-
Begitulah, salah satu sisi Bulukumba di relung kontemplasi batin seorang Mahrus Andis. Dia menjalar-jalar dengan diksi yang memukau, padat, simpel, ritmis, bahkan mistis.
Sungai di depan rumahnya semakin sempit. Tak ada lagi burung cakkuridi yang berkicau di pucuk daun jambu. Apakah semuanya ditelan kabut?
Bagaimana halnya dengan hasil permenungan generasi Bulukumba kekinian?***