Menemu kenali salah satu tabiat siluman parakang melalui cerbung sastrawan Bulukumba, Mahrus Andis

- 25 Desember 2022, 19:54 WIB
Ilustrasi  - Siluman jenis parakang bisa mengubah wujudnya menjadi hewan, salah satunya anjing hitam.
Ilustrasi - Siluman jenis parakang bisa mengubah wujudnya menjadi hewan, salah satunya anjing hitam. /Pixabay / RandyRMM.

 

Udara pagi terasa lembap. Embun bening masih bergelantungan di bulir-bulir padi. Sungai yang mengalir di belakang dangau membentur-benturkan busanya di atas batu. Kecipak air sesekali terdengar, riuh bagai kelepak sayap ribuan burung pipit.

Baca Juga: Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (2)

Sapirah berdiri tegak di atas pematang. Anak rambutnya beterbangan dari balik kerudung yang tipis. Ada wangi bedak basah mengiringi senyumnya yang manja. Memandangnya, aku tergagap. Tidak menyangka sepagi ini, gadis tetangga yang baru seminggu kukenal itu menyusul langkahku ke sawah.

"DaEng," Sapirah menyapa manja.

"Mengapa ke sini, Pirah?" tanyaku tergagap.

"Indah di sini, DaEng  Angin bukit mengalun, lembut air mengalir, bencah pematang bagai kasur yang empuk," jawab Sapirah seraya mencari jalan untuk mendekat ke tubuhku.

Baca Juga: Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (3)

"Jangan, Pirah !" cegahku.

Aku ingin bergeser dari pematang, namun telat. Sapirah tiba-tiba mencengkeram tanganku. Keras, tapi terasa ada hawa yang lembut menyusup ke pori-pori kulitku. Aku terblok. Hati dan mulutku bagai peti antik yang kehilangan anak kunci. Entah dorongan siapa, sepontan aku mengingat Tuhan. Satu lafaz zikir berisi doa keluar dari bibirku:

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x