Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (5)

- 30 November 2022, 13:50 WIB
Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (5)- pegiat gender Lily Rachim mengulas buku ini dari sisi kesetaraan gender.
Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (5)- pegiat gender Lily Rachim mengulas buku ini dari sisi kesetaraan gender. /Dok. Asnawin Aminuddin

“Novel ini pun menjadi isyarat bahwa mikroteks Pedang dan Kain Kafan, tidaklah vulgar menggeser makna syariat mahar dari status hukumnya sebagai sesuatu wajib dalam suatu pernikahan,” kata Mahrus.

Dalil mengenai mahar, secara syar’i, telah diatur dalam firman Allah SWT yang artinya: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (QS 4 / An-Nisa, ayat 4).

Baca Juga: Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (2)

“Pedang dan kain kafan adalah simbolisme jihad kultural-religius yang mewakili akad cinta kasih sayang suami-istri,” tutup Mahrus yang tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam beberapa buku, antara lain “Kumpulan Puisi di Atas Pematang; Matahari Yang kemarin Adalah Matahari Bulukumbaku Yang Beringas” dan “Ketika Rolli Menggugat Pejabat; Tulisan Ringan Sentilan Berat.”

Tidak Menyelesaikan Masalah

Banyak yang menilai Rahman Rumaday sebagai lelaki yang penuh cinta dan kasih sayang kepada istrinya, Heliati Eka Susilowati. Maman, sapaan akrab Rahman Rumaday, juga dinilai lelaki setia kepada Esti, panggilan akrab Heliati Eka Susilowati.

Maman dinilai setia karena hingga bertahun-tahun setelah ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sang istri, ia tetap menduda, tapi pegiat keadilan gender, Lily Rachim, justru mempertanyakan kesetiaan Maman tersebut.

Baca Juga: Catatan dari Diskusi Buku 'Maharku: Pedang dan Kain Kafan, Jilid 2' (1)

“Jika Bung Maman disebut setia, setia kepada siapa? Kepada Esti? Esti sudah tidak ada dalam ruang dan waktu,” kata Lily.

Ia juga menyoroti isi novel “Maharku: Pedang dan Kain Kafan (Jilid 2)”. Lily mengatakan novel jilid kedua tersebut tidak lebih dari lanjutan jilid satu.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x