Pemerhati budaya Sulawesi Selatan di Yogyakarta: 'Pemda Bulukumba perlu mengapresiasi karya-karya Dul'

- 8 November 2022, 11:46 WIB
Pameran tunggal seni kriya logam karya seniman asal Bulukumba di Joning Art Space Yogyakarta.
Pameran tunggal seni kriya logam karya seniman asal Bulukumba di Joning Art Space Yogyakarta. /Instagram.com/@andifadilakbar_

Dia adalah Dosen Etnomusikologi ISI Yogyakartta, Amir Razak, S.Sn., M.Hum. Setelah menatap lekat berlama-lama satu persatu pada karya-karya Dul, sederet tanggapan pun meluncur darinya. 

"Sebagai pemerhati budaya Sulawesi Selatan saya salut dengan pameran tunggal ini," ungkap Amir Razak di Yogyakarta melalui wawancara daring dengan WartaBulukumba.com pada Selasa, 8 November 2022.

Baca Juga: Sebelum pulang ke Bulukumba seniman-seniman Al Farabi Squad dijamu khusus oleh Bupati Pacitan

Dia mengakui bahwa sumber karya dari budaya Sulawesi Selatan masih sangat jarang dilakukan perupa dari Sulsel.

"Pameran karya kriya logam dengan konsep, ide, dan sumber karya dari budaya lokal atau identitas masyarakat Sulsel, jarang dilakukan oleh perupa Sulsel," ujarnya.

Di matanya, Dul telah memulai sebuah 'pelayaran' yang sangat penting untuk mengangkat budaya atau identitas dari Bulukumba.

Baca Juga: Dana minim, Al Farabi Bulukumba tetap berangkat wakili Indonesia Timur di Festival Ruwat Jagat Pacitan

"Saya anggap bahwa Dul sudah mengawali karya seni kriya logam yang bertema Butta Panrita Lopi"

Ihwal harapan, akademisi yang juga seniman dan budayawan ini menitip sebuah pesan penting.

"Harapan saya, pemerintah Bulukumba perlu mengapresiasi karya-karya Dul. Ini adalah aset putra daerah yang mampu mendesiminasi pembuatan perahu Pinisi yang sangat populer dari Bulukumba," tandasnya.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x