Salah satu performing art yang menyedot perhatian yakni penampilan Sanggar Seni Budaya Al Farabi Bulukumba dengan sang dedengkot yakni Ichdar YN.
Ichdar YN muncul sebagai petani. Lelaki berambut panjang dan bertubuh kekar itu menari dengan luwes sambil membersihkan saluran air persawahan.
Lalu datang empat penari lainnya, empat perempuan yang membentangkan gerak ritmis menanam padi.
Baca Juga: Semua sepakat otopsi sosial di Bulukumba
Tari itu dibalut iringan musik tradisional dan sajak yang dibacakan penyair dan musisi dari atas sebuah stage.
“Sebenarnya itu hanya performing art dalam festival seni ini,” ujar Ichdar YN saat dikonfirmasi ihwal karya terbarunya tersebut, pada Senin 13 Juni 2022.
Jagat seni terkhusus performing art di Bulukumba dan Indonesia Timur selama lebih satu dekade selalu melekat pada SSB Al Farabi.
Mereka kelompok pementas seni yang terhitung sangat konsisten tampil di berbagai tempat di Indonesia hingga luar negeri.
‘Pajaga Lino’ adalah salah satu tarian karya SSB Al Farabi yang pernah dipentaskan di Singapura pada 2015 lalu.
‘Pajaga Lino’ juga pernah dipentaskan di Srawung Seni Segara Gunung, Sragen, Jawa Tengah tahun 2013 silam.
Sederet karya monumental lainnya dari Ichdar YN dan SSB Al Farabi yakni "Spirit of Bahine Kajang" yang sukses 'menyihir' penonton di berbagai pentas.