Maka malam dan nurani akan mengetuk, titik jam pada pukul 20.00 WITA adalah pertanda sebuah untaian prolog hingga epilog mulai ditetaskan para pekerja seni dan sosial Kabupaten Bulukumba dalam Pentas Peduli "Lentera Cinta untuk Palestina".
"Bismillah. Kami tidak peduli dengan intrik politik yang terjadi di sana, yang kami peduli hanya sisi kemanusiaannya, di mana saudara kami dibombardir di rumah Tuhan," kata Ichdar YN dalam unggahannya, dikutip WartaBulukumba dari akun Facebook-nya, Kamis 20 Mei 2021.
Baca Juga: Rakyat Indonesia mendukung Palestina, justru Pemerintah RI impor senjata dari negara Zionis
Palestina memang tak ada habisnya. Sebagaimana batu-batu ketapel perlawanan Intifada di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina menyintas berbagai obyek sekaligus subyek dan predikat dalam ruang kemanusiaan, seni, amal sosial, sejarah, antarmanusia, dan antarbangsa.***