Bukan dari Sulawesi apalagi Bulukumba, ini sejarah latto latto atau katto katto

23 Desember 2022, 18:27 WIB
Bukan dari Sulawesi apalagi Bulukumba, ini sejarah latto latto atau katto katto /nadya/portalkudus

WartaBulukumba - Bunyinya khas: "tok tok tok kletok kletok kletok lotak klotek klotak tak tik tok tok!" Ya, latto latto atau di Bulukumba disebut katto katto.

Bunyinya berisik. Mainan latto latto dimainkan oleh berbagai usia dan kalangan. Harganya pun cukup terjangkau.

Salah satu fakta di seputar boomingnya kembali permainan latto latto adalah pengakuan dari sejumlah orang tua bahwa anak-anak mereka bisa teralihkan dari gadget.

Baca Juga: Kenduri Sungai Bijawang XI di Bulukumba: Lomba bonsai, katto katto hingga pameran bilah pusaka Sulawesi

Salah satunya diungkapkan Rosmini, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

"Sejak memainkan latto latto, dua anak saya di rumah sudah jarang memainkan ponsel,: tuturnya kepada WartaBulukumba.com pada Jumat, 23 Desember 2022.

Sejak awal viral di medi sosial, banyak yang mengira latto latto adalah permainan rakyat asli Sulawesi.

Baca Juga: Film Avatar 2 The Way of Water terinspirasi dari Suku Bajo

Namun ternyata bukan sama sekali. Bukan dari Sulawesi apalagi Bulukumba. Berikut sejarah latto latto atau katto katto.

Permainan katto katto adalah salah satu permainan rakyat global yang pernah tren di Indonesia di era 1980-an. Lalu muncul kembali pada pertengahan 1990-an.

Di Sulawesi, nama lain dari katto katto adalah latto latto. Di luar negeri dikenal dengan sebutan clackers.

Baca Juga: Ada lomba katto katto dalam Kenduri Sungai Bijawang 2022 di Bulukumba

Selain clackers, katto katto juga dikenal sebagai clankers, Ker-Bangers, dan banyak nama lainnya dari  mainan yang populer pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.

Pada tahun 1968, muncul model bola kaca temper yang pada akhirnya akan pecah, mengirimkan pecahan kaca ke wajah pengguna dan siapa pun di sekitarnya.

Pada awal 1970-an, pabrikan mengubahnya menjadi bola plastik yang digantung di setiap tali.

Baca Juga: Buku 'Ngopi Rongg' karya mendiang wartawan senior asal Bulukumba Usdar Nawawi adalah juga nisan

Ketika mereka diayunkan ke atas dan ke bawah, saling membentur dengan sangat kuat, mereka membuat suara "klak" yang keras.

Clackers mirip dengan bolas, sejenis senjata di Argentina.

Mereka terbentuk dari dua bola polimer padat, masing-masing berdiameter sekitar 2 inci (5 cm), melekat pada tab jari dengan tali yang kokoh.

Pemain memegang tab dengan bola yang tergantung di bawah dan melalui gerakan tangan naik-turun membuat kedua bola berayun terpisah dan kembali bersama, membuat suara klak yang memberi nama pada mainan itu.

Dengan latihan seseorang dapat membuat bola berayun sehingga saling bertabrakan baik di atas maupun di bawah tangan.

Clackers perna dilarang di Amerika Serikat dan Kanada ketika ada laporan  anak-anak yang terluka saat memainkan permainan ini. Sebab cukup berat dan bergerak cepat, dan terbuat dari plastik akrilik keras, bola kadang-kadang akan pecah saat saling bertabrakan.

Versi clackers yang didesain ulang menikmati kebangkitan di tahun 1990-an.

Desain baru menggunakan plastik modern yang tidak akan pecah dan dua segitiga berlawanan yang berayun bebas yang dipasang pada pegangan, dengan bola pemberat di ujungnya. Mereka sering dijual dalam warna neon cerah sebagai mainan pembuat kebisingan atau bantuan pesta.

Pada 2017, bentuk asli mainan itu dihidupkan kembali di Mesir dan mendapat publisitas di kalangan anak sekolah. Itu menjadi terkenal dengan nama "bola Sisi" mengacu pada testis Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.

Polisi kemudian menangkap 41 penjual kerupuk dan menyita 1.403 pasang mainan yang dianggap menyinggung pemerintah.

Dinamakan 'Chubby's Knackers' (kata kedua adalah plesetan dari 'Clackers') mereka terinspirasi oleh penampilan komik eponim pada September 2010 di Whitley Bay Playhouse di mana Brown mengungkapkan dirinya mengenakan thong yang mengakibatkan buah zakarnya "berayun tertiup angin seperti bunyi klakson".

Terinspirasi oleh pemandangan ini, seorang penonton, seorang tukang ledeng lokal, membeli hak Clackers untuk membuat edisi khusus.

Dibentuk dari testis Chubby yang sebenarnya, edisi khusus menampilkan pembuluh darah dan tekstur yang seperti aslinya.

Edisi 'Chubby's Knackers' secara resmi diluncurkan di pub Magnesia Bank di North Shields pada tanggal 23 Oktober 2011.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler