Unik dan ciamik, desainer Indonesia gelar fashion show di tengah sawah

3 Mei 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi sawah /

WartaBulukumba - Entah dimulai sejak kapan sebahagian besar dari umat manusia meninggalkan tautannya yang esensial di tengah alam. 

Gejala itu memicu seruan “Retornous a la nature!”, Marilah kita kembali ke alam! Begitulah Jean Jacques Rousseau pernah bersuara lantang kepada peradaban Barat di abad 18. Dan kita tahu akhirnya peradaban dan teknologi memang lebih memilih menginvasi kota-kota. 

Namun para desainer Indonesia yang datang dari Indonesia Fashion Parade tidak berdasarkan seruan Jacques Rousseau. Mereka menginisiasi sebuah fashion show unik yang menyatu dengan alam berdasarkan gelembung kesadaran sendiri. 

Baca Juga: Lagi, kecelakaan speedboat di Bangladesh, 26 penumpang tewas

Mereka adalah sebuah organisasi yang menggelar “When Culture Meet Nature” di kaki Borobudur, Jawa Tengah, Senin, 3 Mei 2021.

Mereka menggelar fashion show unik di tengah sawah untuk menakik penyatuan dengan alam.

Helat yang ciamik. Executive Director Indonesia Fashion Parade Athan Siahaan turun tangan terlibat bersama desainer kenamaan Indonesia lainnya seperti Ariesanthi, Lenny Hartono, Stefan Adji, Ucok M Sirait, Rachel Wang, Linda Susanti, Dimas Santoeso, dan Yayan Arsa.

Baca Juga: Tidak ada tiket Pelni Makassar selama 12 hari

“Pagelaran ini memiliki pesan kita harus selalu menghargai akan dalam melakukan dan menciptakan sebuah karya. Karena Budaya yang arif tercipta dari alam yang kita jaga. Potensi Fesyen Nusantara di mata global sangat disambut antusias dan positif dengan sikap itu,” kata Athan dalam keterangannya, Senin, 3 Mei 2021, dikutip dari Antara.

Lokasi pagelaran unik ini memilih Svargabumi. Di sana terdapat hamparan sawah yang luas. Sangat cocok menampilkan busana yang dibuat dari kain khas tradisional Indonesia.

Kain tradisional nusantara menguasai acara itu, dengan harapan keragaman dan keunikan budaya Indonesia dapat bergema lewat fashion di dunia internasional.

Baca Juga: Suporter Manchester United rusuh di Old Trafford, jadwal laga kontra Liverpool batal

Athan juga menampilkan karyanya dengan tetap menunjukkan kecintaannya pada Ulos.

Ia menampilkan “The Queen of Toba” dan “When Ulos Meet Borobudur” dalam pagelaran kali ini.

Pagelaran busana yang unik ini dimaksudkan bisa merangsang banyak even serupa bermunculan yang dapat membantu pemulihan industri ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19 ini.

Baca Juga: Memanfaatkan skill, guru honorer di Bulukumba ini nyambi Make Up Artist

“Kami harap acara ini bisa menjadi role model untuk acara sejenisnya karena kami dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama acara berlangsung. Lewat cara ini juga kami ingin meningkatkan potensi ekonomi kreatif khususnya industri fashion di tengah pandemi,” kata Athan.

Penasaran? Pagelaran busana di tengah sawah itu dapat disaksikan kembali di Youtube Channel Athan Siahaan.***

Editor: Muhlis

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler