Network
WartaBulukumba.Com - Gerhana Bulan Penumbra menyapa pertengahan Ramadhan 1445 Hijriah, langit. Cahaya sang dewi malam memperlihatkan siluet yang berubah menjadi bayangan samar di balik awan.
Fenomena alam yang termasuk dalam dua gerhana dalam Ramadhan tahun ini, bisa disaksikan masyarakat Indonesia. Terutama mereka yang menghuni wilayah timur, seperti di tanah Papua dan Maluku.
Sedangkan di wilayah yang membentang dari Maluku Utara hingga ke ujung-ujung nusantara, fenomena alam ini akan tertutupi oleh selimut horizon.
Baca Juga: Dua gerhana dalam Ramadhan 1445 Hijriah dan dalil-dalil kuat kemunculan Imam Mahdi
Sementara itu di belahan bumi yang berbeda, Amerika Utara akan menampakkan seluruh fase Gerhana Bulan Penumbra.
Saat sang Bulan muncul perlahan, sebagian dari kita di Asia, Australia, dan Selandia Baru akan menemukan secercah keajaiban.
Sementara di belahan Bumi lainnya, menimbulkan rasa penasaran di langit Eropa dan Afrika.
Baca Juga: Dua gerhana di bulan Ramadhan 1445 Hijriah tanda besar kemunculan Imam Mahdi?
Tiga Fase Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra terjadi dalam tiga fase. Berdasarkan catatan BMKG, fase pertama akan dimulai pada pukul 11.50 WIB/12.50 WITA/13.50 WIT.
Puncaknya akan terjadi pada pukul 14.12 WIB/15.12 WITA/16.12 WIT. Akhirnya pada pukul 16.34 WIB/17.34 WITA/18.34 WIT.
Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra tanggal 5-6 Mei 2023
Selama 4 jam 43 menit 39 detik, kita akan terbius oleh pesona langit yang menyihir.
Dalam kisah-kisah kosmos, Gerhana Bulan Penumbra ini adalah edisi ke-64 dari drama Saros 113, di mana Bulan telah menari sebanyak 71 kali sebelumnya.
Sebelumnya, manusia Bumi menyaksikan fenomena serupa pada 14 Maret 2006.
Setelah ini, kita akan menunggu peristiwa alam serupa berikutnya pada 5 April 2042, ketika Bulan sekali lagi memperlihatkan keajaibannya kepada kita di Indonesia.***
