Network
WartaBulukumba.Com - Bagaimana cara menggunakan Gemini AI? Di balik layar-layar digital, Artificial Intelligence (AI) terbaru ini menggelar petualangan, seperti alkimia modern, mesin-mesin cerdas ini menjelajahi kata-kata, menyulut kreativitas dari logika, menciptakan karya dari algoritma.
Jika pekerjaan Anda berhubungan dengan teks, angka, kode, audio, gambar, dan video maka Gemini AI bisa menjadi asisten yang sangat hebat. Kabar "buruk sekaligus baik" adalah: jika Anda seorang content creator maka ada Gemini AI yang jauh lebih bagus dalam membuat video dan artikel.
CEO Google, Sundar Pichai, menyebut Gemini AI sebagai "era baru" untuk kecerdasan buatan. Google menghadirkan chatbot AI-nya, Bard, secara hati-hati, menggambarkannya sebagai "eksperimen". Namun, Bard melakukan kesalahan dalam demonstrasi publiknya dengan memberikan jawaban yang keliru terkait ruang angkasa.
Baca Juga: Penjajah 'Israel' sulit melakukan penyadapan sebab Hamas menggunakan teknologi Huawei?
Diwartakan BBC, Gemini AI telah diuji dalam 57 bidang studi, termasuk matematika dan humaniora. Sebagai model AI terbaru, Gemini dijelaskan oleh Google sebagai kecerdasan buatan yang "paling mumpuni".
Sebuah hari, sebuah chatbot AI baru, Gemini AI bergabung dengan chatbot AI terkemuka lainnya seperti ChatGPT dan Copilot milik Microsoft. AI generatif baru ini mampu menangani gambar dan video serta teks.
Gemini AI diklaim menggungguli 'kepakaran manusia'
Gemini mampu mengungguli para ahli manusia dalam berbagai tes kecerdasan. Meski mampu mengenali dan menghasilkan teks, gambar, dan audio, Gemini bukan produk tersendiri. Gemini, sebagai model dasar, akan diintegrasikan ke dalam perangkat Google yang sudah ada, termasuk mesin pencarian dan Bard.
Menurut CEO dan pendiri Google DeepMind, Dennis Hassabis, Gemini merupakan hasil kolaborasi tim di Google dan Google Research.
