WartaBulukumba..Com - Kegelapan dalam misteri hilangnya MH370 sudah berlangsung nyaris sepuluh tahun. Benarkah reruntuhan pesawat nahas itu sedang tergeletak di jantung hutan lebat Kamboja seperti diklaim pakar teknologi di Inggris, Ian Wilson?
Belum lama ini, seorang ahli dari Amerika Serikat mengaKu menemukan metode baru untuk melacak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak tahun 2014. Misteri mengenai keberadaan pesawat ini mungkin dapat terungkap melalui analisis pola persebaran teritip.
Pakar Geosains dari University of South Florida, Gregory Herbert, menemukan bahwa beberapa puing pesawat MH370 yang ditemukan di Samudera Hindia memiliki teritip yang melekat padanya.
Menurut Herbert, ada kemungkinan bahwa teritip yang melekat pada puing-puing pesawat tersebut dapat berpindah melintasi lautan. Dengan menganalisis persebaran teritip ini, kita mungkin dapat mengungkap lokasi hilangnya MH370.
Baca Juga: Video yang diklaim dari satelit memunculkan dugaan MH370 di-teleportasi oleh UFO pada 2014
Herbert menjelaskan bahwa persebaran teritip dapat dikenali berdasarkan perubahan suhu air. Ketika teritip berkembang dalam suatu wilayah, suhu air di sekitarnya juga akan berubah. Perubahan kimia ini dapat memberikan petunjuk mengenai konsentrasi teritip, yang pada gilirannya dapat menjadi titik awal pencarian MH370.
Herbert melakukan serangkaian eksperimen dengan teritip hidup untuk mencatat perubahan kandungan kimia pada berbagai suhu. Ia menemukan bahwa beberapa teritip mati setelah melintasi jalur di Samudera Hindia.
Namun, karena sebagian besar teritip yang dianalisis masih berusia muda, Herbert hanya dapat melacak pergerakan mereka hingga daerah lepas pantai barat Australia.
Herbert saat ini sedang berupaya untuk memperluas cakupan pencariannya. Namun, untuk melanjutkan penelitian ini, ia perlu mengumpulkan sampel teritip lebih banyak.
Baca Juga: Kecelakaan pesawat jet pribadi di Malaysia masih menyisakan misteri