Network
WartaBulukumba.Com - Di perut Situs Gunung Padang, narasi versi 'peradaban maju' merujuk pada sebuah kota canggih yang mengesankan. Teknologi mutakhir menciptakan bangunan-bangunan yang terapung di udara dengan taman-taman vertikal yang hijau. Sementara narasi versi lainnya menyebutkan Situs Gunung Padang adalah sebuah hasil proses alami.
Yang pasti adalah bahwa Situs Gunung Padang, sampai hari ini masih merupakan sebuah tempat misterius. Dia kkoh di sana, di Cianjur, Jawa Barat, dan telah menjadi pusat perdebatan panjang antara ahli arkeologi dan peneliti independen.
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dengan tegas mengklaim bahwa Gunung Padang adalah sebuah formasi alamiah alih-alih situs buatan manusia seperti yang banyak diperdebatkan.
Baca Juga: Terbuat dari besi alien? Arkeolog menemukan ujung anak panah berusia 3000 tahun
Menurut pandangan mereka, artefak yang ditemukan di lokasi ini tidak mencerminkan bukti keberadaan budaya kuno. Ini adalah pernyataan yang langsung menentang klaim Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang menyatakan bahwa Gunung Padang adalah struktur buatan manusia yang usianya lebih tua dari piramida Mesir, dengan perkiraan usia sekitar 26.000 tahun.
Namun, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional tidak sendirian dalam pandangan mereka. Sejumlah peneliti lain, baik lokal maupun internasional, juga mendukung pandangan ini dan menantang klaim TTRM tentang situs ini.
Kontroversi ini mencapai puncaknya pada tahun 2023 ketika seorang arkeolog dari Jawa Barat, Asep Sumantri, menegaskan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam bentuk Gunung Padang berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hingga saat itu.
Ini menimbulkan pertanyaan yang lebih mendalam tentang sifat sebenarnya dari Gunung Padang.
Baca Juga: Alien bisa bersembunyi di 'zona terminator' menurut para astronom
