Nazi Jerman memiliki teknologi piring terbang UFO dan mendarat di bulan tahun 1942?

- 16 November 2021, 10:00 WIB
Pesawat terbang NAZI Jerman
Pesawat terbang NAZI Jerman /Instagram.com/@alieninfoo

Tahun 1942, diameter tersebut diperbesar menjadi 26 meter untuk Haunebu II yang dapat menempuh kecepatan 6.000 km/jam (secara teoretis lebih dari 21.000 km/jam). Pada 1944, pesawat ini diuji secara penuh dan diberi nama Haunebu II Do-Stra (Dornier STRAtosphären Flugzeug). Haunebu III muncul sepanjang tahun 1945.

Dari tahun 1940 hingga 1945 sebuah seri Haunebus, Vrils dan RFZs ("Rundflugzeug" berarti "Pesawat Melingkar") diproduksi serempak. Beberapa prototipe tersebut dicuri oleh Amerika, bersamaan dengan ilmuwan yang mendampingi AS dibawah Operasi Paperclip.

Barangkali oleh mantan ilmuwan Amerika dan Nazi 1946 memulai bekerja pada proyek piring terbang dan, menurut pengamatan, dari tahun 1947 kedepan penampakan "BETA" menjadi lebih biasa di AS.

Baca Juga: Misteri proyek Serpo: pertukaran manusia Planet Bumi dengan Alien dari Zeta Reticuli

“Dokumen ini menyatakan Nazi memiliki piring terbang yang mampu terbang hingga ketinggian 12.400 meter dalam tiga menit dengan kecepatan 2500 mil per jam atau 4000 kilometer per jam,” menurut laporan  media Daily Star dan International Business Times pada Senin, 6 Agustus 2018.

Informasi dari dokumen ini disebut sebagai hasil wawancara petugas CIA dengan seorang insinyur Jerman bernama Georg atau George Klein pada periode 11 Maret – 20 Mei 1952 atau tujuh tahun pasca berakhirnya PD II.

Deklasifikasi file ini dan testimoni Klein muncul dalam pemberitaan media di Yunani, Iran dan Kongo. Belum ada konfirmasi dari juru bicara CIA soal adanya dokumen itu.

Baca Juga: Boriska Kipriyanovich si jenius Rusia yang mengaku sebagai alien dari Mars dan menguasai peta galaksi

Klein mengklaim piring terbang ini kemudian dikembangkan oleh Rusia meskipun hingga kini belum ada pesawat piring terbang yang pernah diungkap ke publik.

Dokumen ini disebut ditulis saat AS sedang dilanda kehebohan UFO pada era 1950.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah