Peringatan Stephen Hawking terkait Artifical Intellegence yang akan menggantikan manusia di Bumi

- 31 Mei 2021, 16:27 WIB
ilustrasi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
ilustrasi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. /Pixabay/Gerd Altmann

WartaBulukumba - Suatu hari manusia harus meninggalkan Bumi. Mereka harus berjuang menemukan tempat hidup yang baru di planet lain.

Kelebihan populasi di planet Bumi akan memungkinkan peristiwa besar itu terjadi masa depan. Pembangunan koloni independen di luar angkasa adalah solusinya.

Pandangan itu beberapa kali diungkapkan fisikawan Stephen Hawking semasa hidupnya.

Baca Juga: Aleix Espargaro bikin kejutan di MotoGP

Sebuah film dokumenter berjudul “Stephen Hawking: Ekspedisi Bumi Baru”, tertuang berbagai ramalan Stephen Hawking tentang masa depan Bumi.

Ia melontarkan peringatan bahwa jika manusia tidak menjadi spesies multi-planet dan menetap di planet lain, maka manusia akan mati di abad berikutnya.

Terkait masa depan Bumi, Stephen Hawking meramal banyak hal tentang bagaimana Bumi akan berubah dan berakhir di masa depan.

Baca Juga: Google Photos tak lagi gratis jika file pengguna melebihi 15 GB

Ia memiliki teori tentang Bumi yang akan berubah menjadi api raksasa. 

Dilansir dari laman Nypost.com, Senin 31 Mei 2021, Stephen Hawking memperingatkan bahwa manusia akan berada pada ‘titik kritis’.

Tahap pemanasan global aka melanda Bumi. Tahap ini akan menjadikan Bumi seperti venus, dengan suhu global mencapai 482 derajat Farenheit dan terjadinya serangan hujan asam sulfat dari langit.

Baca Juga: Kemenkumham meminta calon peserta CPNS 2021 agar hati-hati

“Pada tahun 2600, populasi manusia akan berdiri bahu-membahu dan konsumsi listrik akan membuat Bumi bersinar merah,” kata Stephen Hawking dalam sebuah pertemuan para ilmuwan di China.

Peradaban dan kebudayaan manusia di Bumi juga akan dipengaruhi Artifical Intellegence (Al) yang akan menggantikan manusia.

Stephen berpendapat, penemuan Al akan menjadi penemuan teburuk dalam sejarah peradaban di Bumi.

“Jika orang mendesain virus komputer, seseorang akan merancang Al yang meningkatkan dan mereplikasi dirinya sendiri. Ini akan menjadi kehidupan baru yang mengungguli manusia," urainya.

Baca Juga: Bintang film pemeran Tarzan, Joe Lara tewas dalam kecelakaan pesawat

Keharusan manusia mencari koloni yang tepat di luar angkasa juga diakibatkan perang nuklir.

Stephen Hawking meramal akan terjadi perang nuklir yang bisa mengakhiri dunia.

Stephen Hawking adalah fisikawan teoretis, kosmologi, pengarang, dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge.

Berbagai karya ilmiahnya meliputi kolaborasi bersama Roger Penrose tentang teorema singularitas gravitasi dalam kerangka relativitas umum dan prediksi teori bahwa lubang hitam mengeluarkan radiasi dan hingga kini disebut radiasi Hawking. 

Baca Juga: Ketika era Netanyahu berakhir dalam drama politik negara Zionis

Stephen Hawking mengalami sklerosis lateral amiotrof (ALS) yang lambat, dini, dan langka yang melumpuhkan tubuhnya selama puluhan tahun.

Sepanjang hidupnya, ia berkomunikasi menggunakan satu otot pipi yang tersambung dengan alat bicara. Hawking meninggal dunia tanggal 14 Maret 2018 pada usia 76 tahun.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com berjudul "Stephen Hawking Ramal Nasib Bumi di Masa Depan, Manusia Harus Pindah ke Planet Lain".***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x