Gerhana Matahari Total terjadi sebelum Lebaran 2024: Siang hari akan diselimuti kegelapan

23 Maret 2024, 19:59 WIB
Gerhana Matahari Total / / Pexels

WartaBulukumba.Com - Gerhana Matahari Total akan terjadi tepat sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Di teater kosmos, kali ini Matahari adalah pemain utama. Bulan datang menghampiri, mengubah tata cahaya menjadi bayangan menakjubkan. Matahari tunduk pada pesona Bulan yang menggoda.

Bulan, dalam fenomena ini, terlihat seolah sama besar atau bahkan lebih besar dari Matahari dalam peristiwa kosmis ini.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengingatkan agar masyarakat tidak mengamati fenomena alam tersebut dengan mata telanjang.

Baca Juga: Dua gerhana dalam Ramadhan 1445 Hijriah dan dalil-dalil kuat kemunculan Imam Mahdi

Tidak boleh dilihat dengan mata telanjang

Gerhana Matahari Total akan berlangsung pada Senin, 8 April 2024 atau beberapa hari sebelum Lebaran 2024.

Peristiwa ini tidak terjadi di seluruh dunia, melainkan di wilayah Amerika Utara, seperti melintasi negara Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.

NASA mengatakan meski Gerhana Matahari Total menhhoda untuk dilihat secara langsung, tetapi tanpa pengamanan yang memadai akan berakibat fatal terhadap penglihatan manusia.

Baca Juga: Dua gerhana dalam Ramadhan 1445 Hijriah dan dalil-dalil kuat kemunculan Imam Mahdi

Diingatkan agar tidak melihat Matahari secara langsung ketika terjadi totalitas. Sangat dianjurkan menggunakan kacamata khusus saat Matahari tertutup total oleh piringan Bulan.

Adapun, cara lainnya, menggunakan alat bantuan, seperti teropong, kamera, maupun teleskop yang dipasang filter di lensanya dalam mengamati Gerhana Matahari Total 8 April 2024.

“Keselamatan menjadi prioritas nomor satu saat melihat gerhana matahari total. Pastikan Anda mengetahui kapan Anda perlu mengenakan pelindung mata khusus yang dirancang untuk melihat sinar matahari,” imbau NASA kepada masyarakat yang ingin melihat Gerhana Matahari Total tersebut seperti dikutip dari laman resmi NASA.

Baca Juga: Siap-siap! Badai Matahari 2024 bisa memicu kiamat internet berbulan-bulan

Mengutip laman resmi BRIN, gerhana matahari total akhir Ramadhan 1445 H hanya dapat diamati di Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik.

Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, mengatakan fenomena gerhana matahari total ini tidak bisa diamati dari Indonesia.

“Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana,” terang Farah, dikutip dari Brin.go.id.

 

Dalam ajaran Islam, ketika terjadi gerhana matahari maka disunahkan melaksanakan sholat kusuf. Namun karena gerhana matahari total ini tidak dapat diamati dari Indonesia, maka umat Islam di Indonesia tidak harus melaksanakan sholat gerhana.

“Sementara mereka yang tidak melihat peristiwa gerhana itu, tidak disyariatkan untuk melakukan sholat gerhana,” kata Ustadz Ammi Nur Baits dikutip dari Konsultasisyariah.com, Rabu, 20 Maret 2024..

 

Akan sulit melihat Hilal Syawal

Menurut Asosiasi Astronomi Uni Emirat Arab (UEA), peristiwa gerhana matahari total 8 April 2024 akan memengaruhi penampakan hilal awal Syawal 1445 H.

Kemunculan bulan sabit sebelum tengah malam menyiratkan bahwa bulan sabit tersebut akan terlihat setelah matahari terbenam keesokan harinya di sebagian besar dunia Islam.

“Kelahiran bulan sabit Syawal akan bertepatan dengan gerhana matahari total pada 8 April. Bulan sabit Syawal akan terlihat setelah matahari terbenam pada tanggal 9 April, menandai hari terakhir bulan suci Ramadhan,” kata Ibrahim Al Jarwan, ketua asosiasi tersebut dikutip dari Gulf News.

Untuk dapat mengamati kembali Gerhana Matahari Total  baru akan terjadi dua tahun lagi atau tepatnya 12 Agustus 2026.

Areanya meliputi Samudera Arktik, Greenland, Islandia, Spanyol, dan sebagian Portugal.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler