Ilmuwan sebut terlalu banyak ruang untuk dilintasi sinyal alien sebelum tiba ke Planet Bumi

6 Mei 2023, 21:56 WIB
Ilustrasi alien - /Pixabay

WartaBulukumba - Alien tidak pernah bisa dideteksi sejauh ini memunculkan penjelasan teranyar ilmuwan.

Berdasarkan penelitian dari Laboratorium Biofisika Statistik di Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL) di Swiss yang telah dipublikasikan di Astronomical Journal, tersibak penjelasan lain ilmuwan mengapa kita tidak pernah mendeteksi alien.

"Kami baru mencari selama 60 tahun," kata ahli biofisika Claudio Grimaldi kepada Science Alert. "Bumi bisa saja berada dalam gelembung yang kebetulan tidak memiliki gelombang radio yang dipancarkan oleh kehidupan di luar bumi," jelasnya, dikutip dari NDTV.com pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Baca Juga: Alien kemungkinan mengirim pesan ke Planet Bumi pada 2030

Ilmuwan menjelaskan bahwa ada terlalu banyak ruang untuk dipindai dan kemungkinan tidak cukup transmisi alien yang melintasi jalur kita.

Namun, ilmuwan tersebut mengatakan bahwa kita harus tetap bersabar. Ahli biofisika mengatakan bahwa pemindaian jejak komunikasi di alam semesta membutuhkan waktu, tenaga, dan uang, dan ada beberapa perdebatan mengenai apakah pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI) layak atau tidak.

Model penelitian mengungkapkan bahwa ada asumsi bahwa setidaknya ada satu sinyal elektromagnetik yang berasal dari teknologi di Bima Sakti dan bahwa Bumi telah berada dalam gelembung (atau pori spons) yang tenang selama setidaknya enam dekade.

Baca Juga: Alien tidak pernah dideteksi? Ilmuwan Swiss usulkan penjelasan baru

Ilmuwan mengatakan jika itu masalahnya, maka secara statistik ada kurang dari 5 emisi elektromagnetik per abad di manapun di galaksi kita.

Dengan kata lain, mereka sama lazimnya dengan supernova di Bima Sakti, Science Alert melaporkan.

Ilmuwan mengatakan setidaknya 60 tahun sebelum kita mendapatkan transmisi alien.

Baca Juga: Alien, UFO, ET, EBE, dan extraterrestrial: Apa yang perlu Anda ketahui

"Kami mungkin tidak beruntung karena kami menemukan cara menggunakan teleskop radio tepat saat kami melintasi sebagian ruang di mana tidak ada sinyal elektromagnetik dari peradaban lain," kata Claudio Grimaldi.

"Bagi saya, hipotesis ini tampaknya kurang ekstrem daripada asumsi bahwa kita terus-menerus dibombardir oleh sinyal dari semua sisi tetapi, karena alasan tertentu, tidak dapat mendeteksinya," jelasnya lagi.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler