Alien ras Lyran, pengendara UFO yang paling dekat dengan gen manusia?

5 November 2021, 16:47 WIB
Ilustrasi pesawat UFO /Instagram.com/@alien_ufo_sightings

WartaBulukumba - Alien berasal dari planet mana? Mereka datang dari sistem bintang sudut mana di alam semesta?

Sederet pertanyaan saintifik lainnya tetap berkelindan dengan hamparan luas misteri sains di luar angkasa.

Ternyata jawabannya datang tak seperti kecepatan cahaya dari UFO, yang muncul tiba-tiba, pun menghilang tiba-tiba.

Fisikawan terkemuka, Albert Einstein, dalam sebuah wawancara ia menyatakan keyakinannya akan keberadaan pesawat piring terbang atau UFO sebagai pesawat-pesawat yang dikendarai manusia yang berasal dari planet lain.

Baca Juga: Rahasia UFO dibongkar mantan fotografer Angkatan Udara AS

Einstein sangat yakin bahwa mereka memiliki hubungan sangat dekat dengan manusia di planet Bumi.

Alien-alien tersebut dengan berbagai ras itu, menurut Einstein, merupakan keturunan dari manusia-manusia yang dahulu pernah tinggal di Bumi, setidaknya 20.000 tahun yang lalu, sebagaimana dikutip dari buku berjudul “Makhluk-Makhluk yang turun dari Langit”, penulis: Anis Mansour dan buku “Timeless Earth”, yang ditulis oleh Peter Kolosimo.

Pendapat Albert Einstein serupa pandangan Nazwar Syamsu, seperti tertulis di dalam buku serialnya “Tauhid dan Logika”, bia meyakini bahwa di masa sebelum Bencana Nuh yang diperkirakan terjadi pada13.000 tahun yang lalu, Bani Adam telah mencapai puncak kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi dan teknologi penerbangan antar planet.

Baca Juga: Inilah sejumlah spesies alien 'awak UFO' yang diduga pernah mengunjungi Planet Bumi

Menelusuri kembali masa 20.000 tahun yang lalu, ada berbagai versi catatan yang merujuk pada dua peradaban besar di Bumi, yaitu Dinasti Rama yang berada di Tanah India dan bangsa Lemurian yang salah satu versi memperkirakan mereka berada di sebelah timur Nusantara.

Bangsa Lemurian dikisahkan bermigrasi keluar dari Bumi, untuk menghindari peperangan.

Kuat dugaan bangsa Lemurian inilah yang kemudian menjadi cikal bakal ras Lyran.

Di kalangan ufologi juga ada pendapat sebaliknya yang menyatakan bangsa Lemurian berasal dari ras Lyran.

Baca Juga: Jenis-jenis penampakan UFO dari masa ke masa sejak zaman Romawi

Salah satu hipotesa yang menyebut bahwa ras manusia di Bumi lebih tua dari ras Lyran, merujuk pada beraneka-ragamnya etnis, warna kulit dan budaya yang terdapat di Bumi. Jika dibandingkan ras Lyran, menurut para ahli ufologi, memiliki persamaan budaya dan ciri fisik, satu sama lain.

Ketika di Bumi terjadi bencana global zaman Nuh, yang mengakibatkan umat manusia kembali kepada peradaban primitif, bangsa Lemurian yang berada sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi atau disebut Constellation of Lyra tidak merasakan dampak bencana maha dahsyat tersebut. 

Disebutkan bahwa sebagian dari bangsa Lemurian kembali ke Bumi dan membangun peradaban Atlantis. Menurut sebuah teori disebutkan bahwa Atlantis diperkirakan berada di dataran Sundaland.

Baca Juga: Buku terbaru ungkap fakta UFO dan kaitannya dengan Pentagon

Peradaban Atlantis tidak berlangsung lama. Pada sekitar 11.600 tahun yang lalu menurut catatan Plato, peradaban ini musnah dihancurkan gelombang air laut hanya dalam satu malam.

Apa yang akan kita sebut peradaban Lyran, yang secara umum humanoids, jenis Kaukasia, secara sosial budaya kemungkinan sangat mirip dengan kita di Bumi meskipun teknologi dan sains mereka jelas sangat jauh melampaui kemampuam manusia Bumi. 

Menurut seorang ahli ufologi, Billy Meier, setelah alien ras Dracos menyerang sistem bintang Lyra, pengungsi dari serangan itu melarikan diri ke sistem bintang Vega, Hyades dan Pleiades.

Baca Juga: Inilah data penampakan UFO di Indonesia sejak tahun 1883

Sedangkan menurut ahli ufologi lainnya, Alex Collier, sebagian kecil bangsa Lyran lolos dari kehancuran yang ditimbulkan serangan Dracos, yang rupanya juga mengejar sebagian besar peradaban makhluk yang mendiami sistem Orion.

Selintas mirip kisah fiksi ilmiah. Namun begitulah adanya, narasi tentang Lyran bagi sebagian besar pegiat ufologi merupakan rujukan mendasar ihwal salah satu spesies alien tersebut.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler