Konflik Partai Demokrat, Pengamat politik LIPI: lebih baik hindari konflik internal

- 8 Maret 2021, 20:54 WIB
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor.*
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor.* /ANTARA

WartaBulukumba - Pekan ini Partai Demokrat hangat mencuat di publik. Polemik kudeta belum juga reda dari arus media. Sejumlah pengamat turut memberikan komentar tentang desas desus yang berlalu lalang sejagat raya pun sejagat maya.

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor meluncurkan opini tentang hal-hal yang mungkin terjadi ke depannya. Dampak dari peristiwa kemarin, konflik Partai Demokrat akan meluas dan semakin tidak dapat terjembatani menyusul pemecatan kader-kader partai yang merancang kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Melihat dari kasus perpecahan partai-partai lain, pemecatan akan menjadi momen legitimasi dari kader yang dipecat untuk semakin eksis karena mendapatkan alasan penguat atas perjuangan mereka," kata Firman, Senin 8 Maret 2021.

Baca Juga: Diskominfo melingkar rundingkan supporting visi misi nahkoda baru Bulukumba

Firman mengatakan perpecahan tersebut akan memunculkan kepengurusan ganda yang masing-masing pihak merasa paling sah dan representatif. Konflik antara kedua belah pihak tidak mudah diselesaikan sehingga pengadilan yang harus memutuskan kepengurusan yang sah.

Hal itu dapat berujung pada kemunculan partai baru atau kader-kader lain yang keluar dari partai. Hal itu pernah terjadi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Namun dapat juga terjadi skenario sebaliknya. Terjadi manuver yang positif dan kepentingan praktis dalam menghadapi pemilu sehingga kemudian terjadi rekonsiliasi. Hal itu pernah terjadi pada Partai Golkar," tuturnya.

Baca Juga: Kemenkumham akan telaah dokumen yang diserahkan AHY, kader Demokrat berteriak: Lawan Moeldoko!

Skenario lain yang mungkin terjadi adalah salah satu pihak merasa tidak perlu melanjutkan pertikaian sehingga konflik menyurut. Hal itu dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya dukungan riil yang kurang terhadap eksistensi salah satu pihak.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah