WartaBulukumba.Com - Bagi sebagian besar pegiat literasi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, kata 'pustaka' sesungguhnya adalah 'kata kerja'. Sebab gerakan literasi adalah penyebaran ilmu pengetahuan dengan cara bergerak menemui pembacanya.
Perpustakaan pun bukan sekadar 'tempat baca' melainkan tempat 'memperoleh kesejahteraan'. Lantaran di perpustakaan seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu melalui buku bacaan untuk peningkatan ekonomi. Mulai cara bertani, ide jualan kuliner, hingga IT semuanya ada di perpustakaan.
Perspektif itu kembali mengemuka dalam acara "Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi Melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Melalui Bahan Bacaan Bermutu" yang diselenggarakan oleh Perpusnas RI melalui platform Zoom dan disiarkan langsung melalui channel YouTube Perpusnas RI pada Kamis, 21 Maret 2024.
Baca Juga: Melongok Bulukumba di ujung pekan: Literasi Satu Atap di Sabtu Produktif
Pantauan WartaBulukumba.Com, lebih 10.000 perwakilan taman baca dan pegiat literasi se-Indonesia menghadiri sosialisasi tersebut melalui platform Zoom.
Sosialisasi berlangsung mulai pukul 07.30 sampai 12.00 WIB. Menghadirkan talkshow dengan beberapa pembicara.
Tema acara adalah "Peningkatan Layanan Perpustakaan Desa dalam Memperkuat Kecakapan Literasi untuk Mendukung Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka".
Acara sosialisasi ini diadakan oleh Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus untuk memperkuat budaya baca dan literasi melalui transformasi perpustakaan yang inklusif secara sosial serta penyediaan bahan bacaan berkualitas untuk perpustakaan desa, kelurahan, dan taman bacaan masyarakat pada tahun 2024.
Baca Juga: Sabtu Produktif Literasi Satu Atap di Desa Sapobonto, perjalanan kecil yang ditumbuhi cinta