Pegiat literasi Bulukumba: 'Jangan sampai rumah baca di desanya saja Bunda Literasi tak tahu ada atau tidak'

- 6 November 2023, 17:57 WIB
Pengukuhan Bunda Literasi di Kecamatan Bulukumpa
Pengukuhan Bunda Literasi di Kecamatan Bulukumpa /Foto: Asfar Nur

"Bagus sih," kata Irwan Aziz, sambil merenung sejenak. "Cuma biasanya seremoni belaka," tuturnya kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Israwaty Samad pada Senin sore.

Irwan Aziz mengingatkan bahwa, terlepas dari keindahan acara pengukuhan, esensi gerakan literasi sejatinya adalah tindakan konkret.

"Kita berharap agar para Bunda Literasi yang sudah dikukuhkan benar-benar terlibat dalam upaya memajukan literasi di desa dan kelurahan masing-masing," pintanya.

Sebuah aspek yang menjadi perhatian adalah kolaborasi antara Bunda Literasi dan para pegiat literasi di desa dan kelurahan.

Baca Juga: Bulukumba jadi pilot project UNICEF penanganan anak tidak sekolah

"Jangan sampai rumah baca saja mereka tidak tahu ada di mana di desanya atau siapa saja pegiat literasi di kampungnya," kata Irwan Aziz.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan koordinasi antara mereka.

"Dalam gerakan literasi, intinya kan menyebarkan pengetahuan dan membuka akses pengetahuan. Kita bisa belajar bahwa seremoni adalah langkah awal, tetapi kerjasama dan tindakan nyata yang membentuk perubahan yang berarti adalah kuncinya," ungkapnya lagi.

Irwan Aziz lalu menekankan, gerakan literasi bukan hanya sebatas meningkatkan minat baca. 

"Meningkatkan minat baca itu nonsens jika tak ada akses baca. Lebih dari itu, ada perpustakaan digital. Jadi bukan hanya upaya meningkatkan minat baca buku tapi semua jenis bacaan, nah ini, Bunda Literasi harus tahu esensi dasar gerakan literasi, jangan sampai membagi-bagi buku buku bacaan saja sudah dianggap gerakan, itu hanya bagian kecil," ujarnya.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah