WartaBulukumba.Com - Di perbatasan terluar Kabupaten Bulukumba, di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut, desa ini diselimuti oleh kabut tipis, menggantung di antara pegunungan yang menjulang tinggi. Angin berbisik pelan di antara pepohonan, membawa dingin yang menusuk hingga ke tulang.
Alam yang eksotis, udara segar datang mengecup dari pepohonan yang merimbun sepanjang jalan terjal ke Benteng Senggang. Kampung ini bagian dari Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Bebatuan berjejer, pepohonan tinggi menari-nari dengan gemulai oleh lagu angin, suara burung-burung kecil pun ramai bersiul. Terdengar menenangkan, sebagaimana saat tiba di Sekolah Alam Benteng Senggang, sebuah sekolah paling terpencil di Kabupaten Bulukumba.
Sekolah Alam Benteng Senggang, atau yang dikenal sebagai Solam Benteng Senggang, adalah sebuah oase pendidikan di tengah kemegahan alam. Di sinilah anak-anak belajar, sambil merasakan setiap tiupan angin, mendengarkan bisikan daun, dan merenungi setiap jejak bebatuan yang telah berusia ribuan tahun.
Baca Juga: Sekolah Alam yang memanggil-manggil dari Benteng Senggang, sisi terluar Bulukumba
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila
Menuju Oktober, para relawan dan anak-anak Solam Benteng Senggang akan menggelar sebuah perayaan istimewa yang tak hanya menghidupkan semangat Pancasila, tetapi juga memelihara kekayaan tradisional Indonesia.
Mereka akan menghelat Festival Permainan Tradisional pada hari Ahad, 1 Oktober 2023. Dalam bincang-bincang dengan founder Sekolah Alam Benteng Senggang, Suharpida, mengungkapkan lebih banyak tentang acara ini.
"Kami ingin menghadirkan sesuatu yang istimewa dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Kami sepakat untuk menggelar Festival Permainan Tradisional, sebagai bentuk apresiasi terhadap kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila," terang Suharpida dengan nada penuh semangat kepada WartaBulukumba.Com pada Selasa, 26 September 2023.