Bulukumba jadi pilot project UNICEF penanganan anak tidak sekolah

- 16 Juni 2023, 19:31 WIB
Kepala Pendidikan Unicef Indonesia beserta UNICEF Sulawesi Maluku, Kathirene Benneth -  Bulukumba jadi pilot project UNICEF Penanganan anak tidak sekolah
Kepala Pendidikan Unicef Indonesia beserta UNICEF Sulawesi Maluku, Kathirene Benneth - Bulukumba jadi pilot project UNICEF Penanganan anak tidak sekolah /WartaBulukumba.com

Alokasi Anggaran

Ia menambahkan, sejak tahun 2022 sampai sekarang, Pemkab telah mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk mereplikasi program ini ke desa lainnya secara bertahap dan juga pemerintah desa mengalokasikan anggaran dana desa untuk memastikan pendataan berjalan dan bagaimana anak yang terdata difasilitasi kembali ke sekolah.

Saat ini, katanya, Pemkab telah mereplikasi di 64 desa dan proses pendataan sedang berjalan. Diharapkan bahwa pendataan bisa selesai pada bulan Juli 2023, sehingga anak yang mau kembali ke layanan pendidikan dapat terdaftar di Dapodik pada tahun ajaran 2023/2024.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappelitbangda Sulsel, Ukrima Rijal dalam sambutannya mengatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas melalui peningkatan layanan akses pendidikan di semua jenjang.

Baca Juga: Menjadi 'Gembel' ala pegiat literasi Bulukumba! Kok bisa? Ini ceritanya

Selain itu, tambahnya, dengan melakukan percepatan wajib belajar 12 tahun sesuai yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

"Harapannya, tidak ada lagi anak usia 7 sampai 18 tahun yang tidak bersekolah, sehingga akan mempercepat layanan pertumbuhan IPM di Bulukumba," kata Ukrima Rijal.

"Kita ketahui bersama bahwa indikator penyusun IPM adalah salah satunya indeks pendidikan, di mana salah satu indikatornya adalah rata-rata lama sekolah" sambungnya.

Hanya saja menurut Ukrima Rijal, kenyataan saat ini masih banyak anak-anak yang tidak sekolah, baik anak yang sama sekali belum pernah bersekolah, anak yang belum tamat sekolah lalu putus sekolah, maupun anak yang tamat di satu atau dua jenjang pendidikan tapi tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya.

Baca Juga: Membaca Bulukumba dari Pantai Merpati: Favorit baru pegiat literasi menggelar lapak baca gratis

"Data di Sulsel juga, anak perempuan yang berusia 7 sampai 18 tahun tidak bersekolah juga mengalami peningkatan. Tahun 2021 di angka 8,15 persen dan tahun 2022 menjadi 8,83 persen" imbuhnya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah