Ia lalu menceritakan obrolan anak-anak itu dengan ibu guru mengaji.
Baca Juga: Bukan 'literasi seremoni', begini sepenggal cerita cara penggiat literasi bergerak di Bulukumba
"ibu guru kemana kakak Asfar? Sontak ibu guru menjawab, di Makassar ki nak, pergi-ki na-cari-kan buku-buku."
"Katanya buku-buku komik dongeng yang dibaca tamat mi."
"Adik-adik mungil pun mengatakan ada-ka lagi ibu guru, mau-ja pergi membaca."
Begtulah atmosfer semangat anak-anak tersebut yang tersirat dari pembicaraan mereka dengan ibu guru mengaji di Literasi Qurani Al Fatih.
"In syaa Allah kawan-kawan mungilku, Gembel akan berusaha mencarikan cara untuk mendatangkan buku-buku bacaan," kata Asfar Nur.
Melalui semangat dan upayanya yang tiada henti, Gembel telah menjadi teladan inspiratif bagi generasi muda Bulukumba.
Asfar Nur membuktikan bahwa dengan kecintaan dan dedikasi terhadap literasi, perubahan positif dapat terjadi.