WartaBulukumba - Tidak semua gedung sekolah di tanah air punya wajah bahagia, tak terkecuali di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Pernahkah Anda ke sebuah gedung sekolah pada sebuah desa di pelosok? Mungkin Anda akan disambut kibaran bendera merah putih usang berkibar malu-malu di sebuah tiang bambu, pada halaman yang memiliki rumput setinggi satu meter.
Lalu masuklah ke dalam ruang kelas dan rasakan atmosfir yang begitu muram, debu yang menumpuk di sudut-sudut ruangan, pintu dan jendela yang sudah usang. Kesuraman itu masih mewajah pada sejumlah gedung sekolah di Kabupaten Bulukumba.
Kursi-kursi yang tertata di ruangan terlihat berdebu, beberapa di antaranya terlihat telah rusak dan retak. Di atas papan tulis, terlihat masih ada tulisan-tulisan yang belum dihapus dari pelajaran sebelumnya. Bau lembab dan tidak sedap mengisi seluruh ruangan. Terlihat ada beberapa bagian dinding yang sudah mulai pecah-pecah, mungkin karena seringnya terkena air hujan.
Di luar kelas, mungkin suasana tidak lebih baik. Lahan parkir yang seharusnya digunakan untuk parkir kendaraan, kini terlihat lebih mirip lapangan kosong dengan tumpukan sampah yang berserakan di mana-mana.
Rumput-rumput liar tumbuh menjalar dan tak terawat di sekitar bangunan sekolah. Beberapa ruangan yang sudah tidak terpakai terlihat begitu kotor dan berantakan.
Terlihat juga banyak dinding yang sudah tergores-gores dan poster-poster yang tampak lecek dan pudar.
Baca Juga: Menyingkap 'selembar Bulukumba' dari semangat baca anak-anak di pelosok