"Tujuannya masih saja sama agar literasi mampu menerangi masyarakat dengan nyala keselarasan," ungkapnya.
Dia lalu menguraikan ihwal abad XXI telah mengajak manusia modern dengan teknologi super cangggih. Modernisasi mengubah sekian manusia kearah keyboard masa depan.
Baca Juga: Rumah Buku dari Bulukumba keliling lapak baca gratis di Kediri Jawa Timur
Buku 'Sabda Teknologi' ini yang ditulisnya pun menghamparkan pemikiran bahwa teknologi telah menyiapkan banyak nuansa berbeda setelah melewati fase tersulit, sebut saja abad pencerahan.
"Hiduplah sebagaimana manusia dan janganlah sekali-kali bersembunyi di balik teknologi," ungkapnya.
Buku 'Sabda Teknologi' pun hadir dalam meretas kegelisahan itu dengan jawaban sederhana.
"Jangan selipkan dirimu di kantong paling belakang dan mengatakan teknologi telah menyelamatkan hidup dengan copy paste," ujarnya.
Dia lantas mencontohkan, bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita dewasa ini, berlomba-lomba untuk memeluk teknologi agar hidup terpandang dengan pujian.
"Buah percintaan teknologi dengan manusia menuai hasil kontenisasi tanpa selebrasi intelektual. Sebabnya hidup terpojok dalam labirin konsep yang sutradaranya adalah tombol enter," ungkapnya.