Deputi LAN-RI puji 3 ide inovasi Bulukumba, salah satunya Terong Pustaka: 'Dahsyat, belum ada di Indonesia'

10 September 2022, 21:44 WIB
anak-anak mendengarkan dongeng dari Kak Uni, pendongen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bulukumba dalam program Terong Pustaka /Tangkap Layar Facebook @dispussip

WartaBulukumba - Bulukumba menyedot perhatian setelah menelurkan tiga ide inovasi.

Pujian terhadap tiga ide inovasi di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan dilontarkan oleh Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI, Dr Tri Widodo Wahyu Utomo.

Salah satu dari tiga ide inovasi tersebut datang dari gerakan literasi di Bulukumba yakni Teras Dongeng Perpustakaan yang disingkat Terong Pustaka.

Baca Juga: Bulukumba gagas pendidikan 'back to nature' di sekolah

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah membuka pelayanan Terong Pustaka untuk membangkitkan minat baca masyarakat khususnya bagi anak usia dini atau TK. Penggagasnya adalah Armawati, S.Sos.

Menurut Dr Tri Widodo Wahyu Utomo, ide ini akan membangun sikap dan mental anak-anak usia dini atau Taman Kanak-kanak.

"Contoh mendongengkan anak dengan cerita Malingkundang, ini akan langsung menyentuh ke hati sanubari anak. Akan berbeda jika gurunya di sekolah menyampaikan bahwa tidak baik berdosa kepada orangtua. Ide ini akan ngefek dari dalam ke luar (in side out), bukan dari luar ke dalam (out side in)," urainya.

Baca Juga: Sempat kecewa, santriwati di Bulukumba ini nekat ajak Andi Edy Manaf untuk foto bareng

Pujiannya dilontarkan saat melaunching 85 Inovasi Kabupaten Bulukumba di Aula Kantor Bappelitbangda Bulukumba pada Rabu, 7 September 2022.

"Dari 85 ide inovasi yang dilaunching hari ini, ada tiga saya lihat akan benar-benar dahsyat kalau terwujud," kata Tri Widodo Wahyu Utomo dalam sambutannya di hadapan peserta launching.

Tri menyebut dua ide inovasi lainnya yakni Fa Dewan atau fasilitas desa swasembada air minum. Katanya, jika sepintas ide inovasi ini dibaca, maka akan terlihat biasa-biasa saja.

Baca Juga: Keseruan santri dan santriwati Bulukumba ikut tadabbur alam, inilah juaranya

"Tapi di daerah mana di Indonesia sudah swasembada air minum menjangkau masyarakat secara keseluruhan? Di daerah mana PDAM menjangkau seluruh masyarakat? Bahkan di Jakarta, bukan lagi PDAM, tapi sudah perusahaan. Tapi kenapa belum mampu mewujudkan swasembada air minum?" ungkapnya.

Ia mencontohkan negara Singapura yang tak punya sungai-sungai besar dan hanya mengandalkan air laut dalam pembuatan layanan air minum, tapi mampu memberikan air minum layak konsumsi bagi warganya.

"Di Singapura, kalau masuk ke sekolah-sekolah, di mana pun kita, keran itu langsung bisa diminum," ujar Tri.

Baca Juga: Siswi SD Muhammadiyah Bulukumba ini awalnya dipandang sebelah mata namun kini menyabet banyak prestasi

Tri berharap ide inovasi yang luar biasa ini agar bisa ditindaklanjuti unit kerja bersangkutan, sehingga manfaatnya betul-betul akan dirasakan oleh masyarakat Bulukumba.

"Ide ini keren banget, bukan asal-asalan. Tapi sekali lagi, ide keren harus diimplementasikan. Kalau ini bisa terwujud, saya yakin akan jadi contoh secara nasional," kata Tri.

Ide inovasi lainnya yaitu Kado Pernikahan Dukcapil, yang mungkin sepintas terlihat biasa-biasa saja. Namun katanya, ide ini manfaatnya akan luar biasa dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Cinta yang rindang di Bulukumba: TBM Karama Cendekia dan mahasiswa KKNT Unhas Makassar

Menurutnya, ide inovasi kado pernikahan merupakan terobosan yang luar biasa. Sebab, warga negara merasa akan sangat dihargai, di mana warga tak perlu lagi urus-urus adminduk, tapi langsung diberikan sebagai kado pernikahan.

"Tidak perlu lagi urus-urus berkas ke sana ke mari. Ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk warganya, apalagi dalam memberikan kado nikah. Sependek pengetahuan saya, belum ada di Indonesia," jelas Tri.

 

Hanya saja, kata Tri, 3 ide inovasi ini tak berarti mengkerdilkan ide inovasi lainnya yang dilaunching, semua ide inovasi bagus. Apalagi dalam pandangannya, bahwa sehebat apapun ide inovasi, tidak akan berarti apa-apa tanpa kolaborasi.

Baca Juga: Syahda satu-satunya pelajar Bulukumba mendapat beasiswa Yayasan Pendidikan Kalla ke Sekolah Islam Athirah

"Contoh 3 inovasi tadi, yang ingin kita besarkan adalah Bulukumba. Kita tidak ingin membesarkan OPD satu, sementara OPD lainnya tertinggal," ujarnya.

Ia lebih dalam berpandangan, Bulukumba adalah tanggung jawab bersama, bagaimana memperbanyak perbaikan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Jangan ragu untuk membuat ide inovasi, yang penting kita berani mencoba dulu. Yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Segala sesuatu yang terlihat tidak mungkin, kita coba sampai kita bisa membuktikannya," kata Tri.

Baca Juga: Cara Kepala Desa di Bulukumba ini mendukung penuh gerakan literasi, salah satunya melalui APBDes 2023

"Tentu kita berbangga hari ini, tapi tugas kita belum selesai sampai di sini. Mari bersama-sama berkolaborasi, memastikan masyarakat Bulukumba dapat pelayanan terbaik. Kita tunggu pembuktian berikutnya!," pintanya.***

 

 

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler