Network
WartaBulukumba.Com - Sebelum fajar sempat menyingsing di Kota Manado, sebuah epilog malam yang terlalu panjang telah menggelar tirainya. Pada Selasa, 30 April 2024, langit yang seharusnya bersinar dengan semburat jingga keemasan, malah tenggelam dalam kelabu suram layaknya senja yang terjebak dalam putaran waktu yang salah.
Di kejauhan, Gunung Ruang, bagaikan raksasa yang terbangun dari tidurnya, menghembuskan amarahnya dalam sebuah erupsi yang menerangi horizon dengan kilatan api dan awan panas.
Suasana kota yang biasanya dipenuhi dengan nyanyian pagi, mendadak berubah menjadi bisikan ketakutan dan kekaguman.
Baca Juga: Balada musim tanpa hujan: Prediksi jadwal musim kemarau 2024 oleh BMKG
Siaga level IV
"Bikin tako doe," kata warga, dikutip dari Manado.pikiran-rakyat.com pada Selasa.
Itu sebuah ungkapan lokal yang melukiskan perasaan was-was yang terjalin dengan rasa takjub atas kekuatan yang mampu mengubah pagi menjadi senja di hati kota.
Publikasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) status Gunung Ruang kembali naik jadi level IV atau awas.
Berdasarkan informasi PVMBG pada Selasa, Gunung Ruang kembali erupsi pukul 02.35 WIB. Erupsi terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 600 detik.
Baca Juga: Puncak musim kemarau di Indonesia pada 2024: 61 persen di bawah normal
"Tingkat aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, dinaikkan dari level III (Siaga) ke level IV (Awas)," demikian informasi PVMBG melalui akun X.
