Zhafirah Zahrim Febrina korban erupsi Gunung Marapi meninggal dunia

- 18 Desember 2023, 15:24 WIB
Zhafirah Zahrim Febrina korban erupsi Gunung Marapi meninggal dunia
Zhafirah Zahrim Febrina korban erupsi Gunung Marapi meninggal dunia /Tangkapan layar Instagram/@politekniknegeripadang_pnp/

WartaBulukumba.Com - Cerita duka terus menggelayut dari peristiwa erupsi Gunung Marapi. Terbaru, kabar sedih datang dari Zhafirah Zahrim Febrina, akrab disapa Ife, yang akhirnya menyelesaikan perjalanannya.

Dalam penantian yang penuh perjuangan, ruang intensif RS M Djamil Padang menjadi saksi bisu saat Ife menghembuskan napas terakhirnya pada hari yang suram, Ahad, 17 Desember 2023, pukul 17.45. Mengukir perjalanan hidupnya dengan usia yang muda, 19 tahun, Ife tercatat sebagai dalah satu korban erupsi Gunung Marapi.

Sebuah pesan putus asa dan permohonan pertolongan terdengar merayap di jagat maya saat Gunung Marapi bergemuruh. Viralnya Ife di media sosial menjadi saksi bisu akan pertarungan seorang pendaki yang penuh semangat. Namun, cerita ini terhenti di tengah-tengah, menyisakan kerugian dalam deretan panjang jiwa yang hilang akibat kemarahan alam.

Baca Juga: Kondisi terkini Luhut: Prabowo mengaku pede dengan dukungan Menko Marves

Luka bakar serius dialami Ife

Dalam perawatan yang panjang, 13 hari Ife bertahan di rumah sakit, setelah evakuasi mendebarkan dari kaki Gunung Marapi. Luka bakar serius yang dideritanya membekas dalam setiap detik perjuangannya, menghadirkan kesedihan mendalam bagi Politeknik Negeri Padang (PNP). Dari komunitas kampus itu, tercecer kesedihan karena kehilangan 9 mahasiswanya dalam peristiwa erupsi memilukan itu.

Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri, tidak bisa menyembunyikan rasa duka yang mendalam.

"Kami berduka mendalam, semoga Ife ditempatkan di Surga Allah," ucapnya, lirih dalam kesedihan, dikutip dari PMJ News pada Ahad.

Baca Juga: Seorang pria dari Kudus mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi dan disumpah di bawah Al Quran

Wisuda korban erupsi Gunung Marapi

Tragedi ini menambah panjang daftar pahit korban yang mencapai 24 jiwa karena kemarahan Gunung Marapi.

Duka tak hanya menggelayuti kampus, tetapi merembes ke sejumlah rumah sakit di sekitarnya. RSUP M Djamil Padang, RSUD Padang Panjang, dan RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi menjadi saksi atas pertarungan sisa korban yang masih menjalani perawatan medis.

Menakik Antara pada Ahad, tangisan tak terbendung juga memenuhi prosesi wisuda di Universitas Negeri Padang (UNP). Orangtua korban erupsi Gunung Marapi, seperti Siska Afriani, Frengki Candra Kusuma, Reyhani Zahra Fadli, dan Liarni, memenuhi ruang kekosongan dalam prosesi itu, mewakili cinta yang takkan pernah hilang.

Sebuah penghormatan dalam air mata tercurah ketika BKSDA Sumbar menyalurkan santunan sebesar Rp10 juta per orang. Sebuah nilai kepedulian yang tak terhingga, namun hanya sebentuk penghiburan bagi mereka yang ditinggalkan.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah