Erupsi, status Gunungapi Semeru naik jadi awas!

- 4 Desember 2022, 15:32 WIB
Gunungapi Semeru muntahkan APG sejak Ahad, 3 Desember 2022.
Gunungapi Semeru muntahkan APG sejak Ahad, 3 Desember 2022. /Dok. BPNB

WartaBulukumba - Asap tebal bergulung-gulung dari puncak Gunungapi Semeru.

Tepat selang setahun, Gunung Semeru kembali erupsi dan merusak jembatan Gladak Perak.

Status Gunungapi Semeru saat ini naik menjadi awas setelah sebelumnya pada level siaga.

Baca Juga: Tiga tahun PRMN 'Bersama dan Bermakna' dalam semangat kolaborasi media digital

"Sobat Hijau, pada hari ini (04/12) pukul 12.00 WIB, Gunung Semeru naik status menjadi Level IV (Awas), dari sebelumnya Level III (Siaga)," unggah akun resmi Instagram Kementerian LHK pada Ahad, 4 Desember 2022.

Kementerian LHK juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 19 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, diimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: Habib Rizieq ajak umat mengikuti channel YouTube IBTV sebagai salah satu alat perjuangan

Dalam unggahannya, Kementerian LHK juga mengingatkan untu tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah Gunungapi Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran pijar.

Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sebelumnya, dalam rilis BPNB, Gunungapi Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada hari ini sejak pukul 02.46 WIB.

Baca Juga: Detik-detik kebakaran kantor Bapelitbang Bandung, sejumlah dolumen dan komputer hangus

Ada kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Aktivitas erupsi Gunungapi Semeru itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Menurut Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Baca Juga: Kapal Xing Shun No 1 karam di Taiwan, 12 WNI hilang termasuk seorang warga Bontotiro Bulukumba

Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 km. Saat siaran pers ini dibuat, fenomena APG Gunungapi Semeru masih berlangsung.

Sebagai antisipasi dampak risiko dari APG Gunungapi Semeru, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan untuk kaji cepat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Detik-detik mencekam dalam pesawat Lion Air JT-330, ada percikan api di bagian mesin

Joko menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim PVMBG, abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan. Sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat.

“Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” terang Joko.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x