Gunung Ile Lewotolok di NTT kembali meletus

- 17 Juni 2022, 15:05 WIB
Erupsi Gunung Ile Lewotolok di  Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) megakibat hutan dilereng gunung terbakar dan dikhawatirkan merembet ke rumah adat masyarakat setempat.
Erupsi Gunung Ile Lewotolok di  Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) megakibat hutan dilereng gunung terbakar dan dikhawatirkan merembet ke rumah adat masyarakat setempat. /Foto : BPBD Kabupaten Lembata

WartaBulukumba - Sekian lama diam dan berdiri tegak perkasa di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Gunung Ile Lewotolok tetiba 'bersuara'.

Ada gemuruh dan letusan terdengar dari puncaknya. Guguran lava pijar dan awan panas bisa terlontar dalam radius beberapa kilometer ke beberapa wilayah di sekitarnya.

Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembatamelaporkan bahwa telah terjadi lagi erupsi gunung tersebut dengan ketinggian abu mencapai kurang lebih 1.000 meter di atas puncak gunung.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau kembali batuk dan muntah

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian di Kupang, dilansir dari Antara pada Jumat, 17 Juni 2022.

Ia menjelaskan bahwa erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 33 milimeter dan durasi kurang lebih 48 detik.

Letusan yang terjadi akibat erupsi tersebut disertai dengan gemuruh yang lemah.

Baca Juga: 63 negara disergap epidemi subvarian Omicron, di Indonesia ada 4 kasus

Letusan yang terjadi tersebut, katanya, akibat pemanasan lava dari dalam kawah sehingga memicu Gunung Ile Lewotolok terus erupsi.

Ia menambahkan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh pada 8 Juni 2022 tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Dalam tingkat aktivitas Level III masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung.

Baca Juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi di Indonesia

Kemudian radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.

Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung tersebut.

Ia mengatakan bahwa beberapa hari terakhir terjadi hujan yang lebat dan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi di daerah tersebut.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan," katanya.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x