Situasi tersebut, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter.
Antara lain di Selat Malaka bagian utara, perairan Lhokseumawe, perairan timur Pulau Simeulue, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan utara Kupang - Pulau Rote, dan Laut Natuna Utara.
Selanjutnya, perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Jawa, perairan utara Pulau Madura - Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali - Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Manui - Kendari, dan perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula.
Baca Juga: Ketinggian letusan Gunung Anak Krakatau capai 157 meter
Lalu, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku bagian utara, Laut Seram bagian barat, perairan Misool, perairan Fakfak - Amamapare, perairan utara Kepulauan Kei - Kepulauan Aru.
Sementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, dan Samudra Hindia Barat Sumatera.
Berikutnya, Selat Sunda bagian barat - selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.
Baca Juga: PPKM di luar Jawa-Bali kembali diperpanjang sampai 1 Agustus
Kemudian di perairan selatan Pulau Sawu-Pulau Rote-Kupang, Samudra Hindia Selatan Jawa - NTT, perairan timur Baubau-Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, dan Laut Seram bagian timur.
Berlanjut. di perairan Sorong bagian selatan, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei- Kepulauan Arafuru, Laut Arafuru.