Bitung membara! Shamsi Ali: 'Polri nampaknya kurang bergigi?'

26 November 2023, 17:12 WIB
Segerombolan orang dengan senjata tajam menyerang massa aksi solidaritas Pro Palestina di Bitung Minahasa /Rublik Depok /

WartaBulukumba.Com - Bitung di Sulawesi Utara membara pada Sabtu, 25 November 2023. Sejumlah video beredar di media sosial terutama di platform X, memperlihatkan aksi kekerasan antara dua kubu. Sekelompok orang membawa bendera penjajah 'Israel' mengacungkan senjata tajam dan menyeroyok seorang pria yang berbaju hitam. Sementara sebuah video lainnya memperlihatkan sekelompok massa yang juga membawa senjata tajam sambil meneriakkan takbir "Allahu Akbar".

Imam Besar Masjid New York, AS, DR. Shamsi Ali mengungkapkan bahwa insiden di Bitung bisa memicu kekerasan masif kalau tidak segera dituntaskan.

"Ini akan sangat memungkinkan memicu kekerasan masif kalau tidak segera diselesaikan… Polri sedang diuji," tulis Shamsi Ali melalui akun X @ShamsiAli2, seperti dikutip WartaBulukumba.Com pada Ahad, 26 November 2023.

"Manado kacau…. Polri nampaknya kurang bergigi?" kata Shamsi Ali dalam postingan lainnya.

Baca Juga: Aksi Bela Palestina, Anies Baswedan: Kita kirimkan pesan ke seluruh dunia

Pernyataan Sikap PRIMA DMI Sulawesi Utara

Mengutip Manado.Pikiran-rakyat.com pada Sabtu, Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Sulawesi Utara mengeluarkan pernyataan sikap terkait peristiwa di Kota Bitung, pada Sabtu 25 November 2023. K

etua Umum PW PRIMA DMI Sulawesi Utara Doddy Abdallah mengatakan, pernyataan sikap tersebut dikeluarkan setelah melihat kondisi terkini terkait peristiwa di Kota Bitung. Berikut ini adalah lima poin pernyataan sikap PW PRIMA DMI Sulawesi Utara:

1. Menghimbau untuk seluruh pemuda dan remaja masjid yang ada di Sulawesi Utara untuk bisa lebih jeli dalam menerima dan mengkonsumsi informasi yang beredar.

Baca Juga: Unggahan istri bos Grab dianggap mendukung penjajah 'Israel', warganet ancam beralih ke aplikasi lain

2. Menginstruksikan kepada seluruh pemuda dan remaja masjid yang ada di Sulawesi Utara untuk Menahan diri agar tidak turut serta menyebarkan berita atau informasi yang berpotensi memprovokasi kelompok manapun.

3. Menuntut kepada pihak aparat pemerintahan agar segera mengambil tindakan-tindakan strategis untuk mengembalikan situasi perdamaian antara kelompok yang berkonflik.

4. Menuntut aparat hukum agar segera menegakkan hukum kepada oknum-oknum yang terbukti menjadi provokator sehingga terjadi pecahnya konflik.

Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Monas diikuti 2 juta orang! Retno Marsudi hingga Anies Baswedan berorasi

Surat Terbuka Wasekjen Demokrat kepada Kapolri

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat saat ini adalah Jansen Sitindaon menulis surat terbuka kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui akun @jansen_jsp di X pada Sabtu. Berikut isinya.

Yth pak Kapolri

@ListyoSigitP

: 1) Membaca dan melihat berbagai video yg bertebaran di Medsos terkait kejadian di Bitung, Sulut, kami mohon tolong segera ditangani pak.

2) Jika tidak segera ditangani — apalagi di era medsos ini dimana berbagai kontent gampang sekali tersebar dan bisa jadi penyulut — bisa kemana-mana konfliknya pak. Kejadian Bitung ini jelas sangat rentan karena terkait dan bersinggungan dgn Agama.

3) Sebagai pengingat utk kita semua, kejadian di Bitung ini harus kita redakan dan selesaikan segera agar tidak terulang lagi seperti kasus Ambon. Dimana yg ada semua hancur. Kampung Islam-Kristen jadi terkotak-kotak. Parang dan senjata tiap hari berjaga di kedua belah pihak. Korban yg mati tanpa memandang pihak dll. Demikian juga halnya Poso.

3) Berikan tindakan dan sanksi hukum paling optimal bagi pihak manapun yg salah menurut hukum pak Kapolri. Tindakan hukum yg benar dan adil-lah salah satu kunci penyelesaian ini pak. Tanpa pandang bulu terhadap pihak manapun.

4) Kepada para tokoh Agama khususnya Kristen dan Islam yg ada di Sulut dan Bitung: harus juga segera turun tangan mendinginkan suasana ini. Termasuk para tokoh-tokoh masyarakat yg berasal dari ke-2 Agama. Karena bersama kita sadar, tidak ada gunanya ini terus berlanjut. Karena yg terjadi hanya akan jatuh korban dan kerusakan bagi kedua belah pihak.

5) Teman-teman Kristen mari juga kita tahan diri. Demikian juga para saudara kami yg Islam. Cukuplah di Palestina dan Israel sana yg perang dan jatuh korban, disini kita sama-sama anak bangsa masak juga harus perang dan jatuh korban.

6) Termasuk utk semua teman2ku yg Kristen harus dipahami: SIKAP RESMI bangsa dan Negara kita Indonesia ini, sejak dulu mendukung kebebasan dan kemerdekaan Palestina. Itulah sikap resmi pemerintah kita sejak dulu dan konsisten sampai hari ini. Mau siapapun pemerintahnya. Termasuk pemerintahan pak @jokowi hari ini. Termasuk juga, ini adalah pelaksanaan dari pembukaan UUD kita dimana tegas dinyatakan “kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” dst.

7) Jadi untuk semua teman2 yg ada di daerah mayoritas Kristen bukan hanya di Sulut saja namun diseluruh tempat di Indonesia ini: jika ada saudara2 kita yg Muslim melaksanakan kegiatan dan aksi damai mendukung Palestina, yg mereka lakukan itu sudah sesuai dgn sikap Pemerintah kita, Negara tempat kita tinggal Indonesia ini dan Konstitusi kita. Jika teman-teman tidak mau ikut jangan malah diganggu, dihalangi apalagi sampai dipersekusi. Kalau perlu malah ikut, karena Palestina ini bukan lagi soal Agama namun sudah soal kemanusiaan dan utamanya lagi SIKAP BANGSA KITA sejak dahulu kala. Akhir kata aku mendoakan semoga Bitung, Manado dan Sulawesi Utara kembali damai. Hormatku, JANSEN SITINDAON Jemaat HKBP sejak lahir sampai sekarang.

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler